jpnn.com - BATAM KOTA - Badan Pengusahaan (BP) Batam melakukan rotasi besar-besar terhadap 262 pejabat mulai dari Eselon II hingga eselon IV. Selain merotasi, ratusan pegawai juga sekaligus dilantik menduduki jabatan baru. Dalam kesempatan tersebut, tiga jabatan direktorat dihapuskan, sehingga tinggal 21 direktorat.
"Ini biasa. Ini untuk penyegaran dan rotasi ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan BP Batam. Pergeseran ini biasa. Posisi dan jabatan ini sudah kita pikirkan dan kita diskusikan. Ini juga untuk penguatan kita," kata Mustofa Widjaja, kepala BP Batam.
BACA JUGA: 22 WN Tiongkok yang Diduga Komplotan Kriminal Ditangkap Imigrasi Batam
Mustofa meminta kepada semua pegawai yang dilantik untuk bisa bekerja semaksimal mungkin sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Ia berharap pelayanan kepada masyarakat harus ditingkatkan.
"Tetap ditingkatkan pelayanan kepada masyarakat. Jangan ada lagi birokrasi yang berbelit dan semua harus bekerja maksimal," katanya.
BACA JUGA: Hamengkubuwono X Keluarkan Sabda, Ini Sikap Mendagri
Untuk mengurusi lahan, saat ini namanya bukan lagi direktorat lahan tetapi menjadi kepala kantor pengelolaan lahan. Kepala yang menjadi jabatan vital di BP Batam saat ini dijabat oleh Nanang Hadi Wibowo. Di mana sebelumnya dia menjabat kasubdit pengukuran lahan.
"Kalau tupoksi tidak ada berubah, hanya nomenklaturnya saja untuk bagian lahan," kata Direktur Humas dan Promosi BP Batam, Purnomo Andi Antono.
BACA JUGA: Kementerian ESDM Beberkan Penyebab Longsor Pangalengan
Andi Antono sendiri sebelumnya menjabat sebagai direktur Investasi dan Pemasaran. Sebelumnya jabatan Humas ini dipimpin oleh Dwi Djoko Wiwoho. Sementara Djoko Wiwoho menjabat sebagai direktur PTSP dan Investasi.
Sementara tiga direktorat yang hilang dari BP Batam adalah Unit Layanan Pengadaan (ULP) yang digabung dan masuk biro umum, Selanjutnya Direktorat Pemukiman lingkungan dan agribisnis yang dulu dipimpin Tato Wahyu kini masuk dan gabung ke direktorat pemanfaatan aset dan biro sekretrariat. Dan ketiga protokol dihapus dan masuk ke biro umum.
"Ada yang tambah juga. Seperti biro hukum. Itu dulu tidak ada. Itu sebelumnya digabung ke direktorat lain. Sekarang sudah terpisah sendiri," katanya. (ian/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-gara Longsor Pengalengan, PLN Kehilangan 227 Megawatt
Redaktur : Tim Redaksi