jpnn.com, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar merespons cepat menangani dampak lingkungan dari tumpahan minyak di Teluk Balikpapan yang terjadi Sabtu lalu.
Selain menurunkan dua Dirjen (Gakkum dan P2KL) beberapa jam setelah kejadian, Menteri Siti juga telah mengutus Dirjen KSDAE untuk memantau langsung dampak tumpahan minyak terhadap keanekaragaman hayati.
BACA JUGA: Menteri LHK Bakal Terbitkan Aturan Baru soal Sampah Plastik
''Setiap hari saya terus memantau penanganan tumpahan minyak di Teluk Balikpapan. Tiga Dirjen sudah di lapangan,'' kata Menteri Siti dalam siaran persnya.
Menteri Siti menegaskan, dalam kejadian ini tanggungjawab KLHK adalah mengawasi pemegang izin/swasta untuk tanggung jawab mengatasi pencemaran di Teluk Balikpapan sambil menghitung ganti rugi.
BACA JUGA: Ditemukan Pesut Mati di Teluk Balikpapan
Sementara Gakkum KLHK akan mengikuti proses untuk melihat pelanggaran dan unsur-unsur pelanggaran serta sanksi.
''Dirjen konservasi saya minta melihat dampak terhadap sumberdaya hayati. Sambil melakukan evakuasi dan penelitian lanjutan,'' kata Menteri Siti.
BACA JUGA: Target Sedot Pencemaran Minyak Teluk Balikpapan 3 Hari
Tim gabungan yang dipimpin Kepala KSOP Balikpapan masih konsentrasi melakukan kegiatan penanggulangan di perairan Balikpapan.
Tahap I mengumpulkan seluruh Oil Boom yang dimiliki oleh beberapa perusahaan di sekitar lokasi, dipergunakan untuk menggiring genangan-genangan tumpahan minyak di perairan ke area fasilitas Pertamina.
Diperkirakan kegiatan penanggulangan ini masih berlangsung selama tiga hari.
Tim dari KLHK yang terdiri dari staff Dirjen PPKL, Gakum, P3E, BKSDA Kaltim seksi wilayah 3, dan dinas LH kota Balikpapan juga telah melakukan pengukuran luasan area terdampak dengan cara melakukan pengukuran secara langsung.
Mengingat lokasi terdampak yang sangat luas, maka dibagi menjadi lima tim kerja.
Tim 1 melakukan pengukuran panjang pesisir pantai yang terdampak di kabupaten Penajam Paser Utara, 4 tim yang lain melakukan pengukuran di kota Balikpapan.
Targetnya untuk mendapatkan panjang pantai yang terdampak tumpahan minyak, sampai sore ini kegiatan masih berlangsung. Hasilnya akan diupdate segera.
Hingga kemarin pukul 20.00 telah berhasil dikumpulkan tumpahan minyak sebanyak 69.3 m3.
''Kami sudah minta tim dan juga pihak Pertamina memprioritaskan pembersihan tumpahan minyak di wilayah pemukiman penduduk mengingat bau yang menyengat dan potensi resiko lainnya,'' ungkap Menteri Siti.
Sementara laporan dari tim Gakkum, tim sudah melakukan pengambilan sampel untuk melihat sejauhmana dampak yang terjadi. Oleh karena sangat dinamik maka pengambilan sampel akan dilakukan beberapa kali lagi.
Tim juga bersama-sama dengan kepolisian sedang melacak sumber tumpahan karena sampai saat ini belum diketahui sumbernya.
Hari ini Gakkum juga sudah mengirimkan ahli terkait kerusakan lingkungan dan Tim Drone dengan Fixed Wing (Drone Besar) untuk melihat area yang terdampak dari udara Kota Balikpapan.
Gakkum KLHK juga sudah meminta data LAPAN apabila mereka memiliki data-data satelit terkini terkait dengan lokasi tersebut.
KLHK juga berkoordinasi dengan Bakamla untuk meminta data pergerakan kapal-kapal tanker minyak yang ada di lokasi pada saat kejadian.
Data ini penting untuk mengetahui sumber-sumber tumpahan di Teluk Balikpapan.
''Saya akan terus mengawal, dan semoga kejadian ini bisa segera diatasi bersama pihak terkait lainnya,'' tutup Menteri Siti.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akibat Tumpahan Minyak, Pelayaran Teluk Balikpapan Lumpuh
Redaktur & Reporter : Natalia