Tiga Jenderal Ramaikan Bursa Calon Wakapolri

Senin, 07 Februari 2011 – 08:11 WIB

JAKARTA - Jabatan Wakil Kepala Polri Komjen Jusuf Manggabarani tak lama lagiUU Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia mengatur bahwa usia pensiun anggota Polri adalah 58 tahun

BACA JUGA: Priyo Sebut Reshuffle Terjadi Dalam Waktu Dekat

Dari hitungan usia (lahir 10 februari 1953), Jusuf akan memasuki masa pensiun pada 10 Februari 2010
Namun, biasanya di lingkungan Polri,  jabatan baru benar-benar akan ditinggalkan pada akhir bulan.

Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar membenarkan jika Jusuf akan memasuki pensiun

BACA JUGA: Infotainmen Picu 200 Ribu Perceraian

"Ya, bulan ini," kata Boy kemarin
Namun, soal penggantinya, menurut Boy masih menjadi ranah pimpinan Polri

BACA JUGA: Hari Ini Gayus Ajukan Permohonan ke LPSK

"Ada mekanisme wanjakti (dewan jabatan dan kepangkatan tinggi) dan sebagainya, kami belum bisa informasikan soal itu," kata mantan anggota Densus 88 itu

Di kalangan wartawan peliput Mabes Polri, bursa calon pengganti Komjen Jusuf  Manggabarani menguat pada tiga namaYakni Komjen Imam Sudjarwo, Komjen Nanan Soekarna, dan Komjen Fajar PrihantoroTiga nama ini semuanya sudah berbintang tiga sebagai syarat menjadi TB2 (sandi Wakapolri)

Saat ini Imam menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Latihan PolriNanan menjabat sebagai Inspektur Pengawasan Umum Mabes PolriNama Imam dan Nanan juga pernah masuk dalam bursa calon Kapolri, sebelum akhirnya SBY memilih Timur PradopoSedangkan Fajar Prihantoro baru saja menjabat sebagai Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan (Baharkam) Polri menggantikan Timur yang naik jadi KapolriMantan Kapolda Aceh ini dikenal sebagai perwira lapangan yang sering turun langsung bersama anggotanya

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta Sanusi Pane menilai tiga calon itu peluangnya sama"Tapi, bisa juga ada kuda hitam atau nama yang muncul di menit-menit akhir," katanyaPenulis buku Jangan Bosan Kritik Polisi itu menyebut nama Sutarman dan Oegroseno juga punya potensi"Tapi, untuk posisi Wakapolri ini memang kental lobi-lobi di luar, jadi prediksi nama itu bisa berubah cepat," katanya.  

IPW berharap Kapolri Jendral (Pol) Timur Pradopo dapat memilih wakilnya secara independen tanpa mau diintervensi pihak manapun termasuk DPR"Sehingga akan didapat Wakapolri yang berintegritas dan mampu membebaskan Polri dari isu-isu mafia hukum," katanya

Posisi Wakapolri merupakan posisi strategisSelain sebagai orang kedua, Wakapolri juga berstatus Ketua Dewan  Jabatan dan Kepangkatan Tinggi yang menentukan posisi-posisi strategis"Sangat fungsional dan berpengaruh," katanya.

Potensi Wakapolri  sekarang juga sangat vital karena Jenderal Timur Pradopo pensiun pada Januari 2014, sebelum pemilihan umum presiden digelar"Artinya pengubahan pimpinan kepolisian menjelang pemilihan umum itu rawan, Bisa saja yang pegang Wakapolri sebagai pelaksana tugas," katanya

Secara terpisah, pengajar PTIK Dr Bambang Widodo Umar menilai tugas Wakapolri sangat beratIa menyarankan, calon Wakapolri sebaiknya bukan orang komando, melainkan orang staf untuk pembenahan ke dalam institusi kepolisian.

Bambang menegaskan kepolisian saat ini adalah institusi yang paling rawan penyimpanganBukan dari mana-mana, penyimpangan justru dilakukan oleh pejabat-pejabat kepolisian sendiriHal ini, kata Bambang, dicontohkan dengan nyata dengan berbagai macam kasus-kasus, seperti kasus Gayus dan mafia kasus.

Untuk itu, Bambang menyatakan, Wakapolri ke depan harus figur yang mampu mengendalikan internal Polri"Wakapolri harus orang yang berwibawa dan disegani di internal PolriSecara otoritas dan integritas, dia harus orang yang jadi teladan," ujar purnawirawan alumni Akpol 1971 itu.

Menurut Bambang, Wakapolri ke depan harus berani mengusulkan pemecatan terhadap pejabat kepolisian yang berbuat menyimpangKeberanian seperti ini dinilai penting untuk mengembalikan citra dan wibawa institusi kepolisian agar tidak terus terpuruk(rdl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sembilan Hari Syahril Di Luar Lapas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler