Tiga Kali Longsor, Enam Rumah Kena Hantam

Senin, 01 Agustus 2016 – 08:24 WIB
Ilustrasi: pixabay

jpnn.com - SORONG - Bencana longsor terjadi di Klakublik Klademak I Sorpus, Sorong, Papua Barat. Bukan hanya sekali, namun sampai tiga kali.

Longsor besar itu terjadi pada Rabu, Jumat dan Sabtu akhir pekan lalu. Akibatnya, enam rumah kena hantam, termasuk satu akses utama jalan lingkungan, dan rumah pastori Gereja Baptis Anugrah Indonesia (GBAI) Jemaat Eklesia. 

BACA JUGA: Penuh Perjuangan..Akhirnya, Mimika Punya Helikopter, Harganya?

Rumah yang terkena bencana longsor terparah adalah Keluarga Mince Nauw dan Keluarga Yoppy Kambu. Betapa tidak, sesuai pantauan Radar Sorong di lokasi bencana, rumah beton yang berdiri megah diapit dengan rumah papan semi permanen, 80 persen hancur dihantam terjangan material tanah bebatuan dari gunung setinggi 15 meter tersebut.

Perabot rumah tangga, mulai dari perkakas dapur, kulkas, TV, mesin cuci, lemari pakaian, sampai perhiasan rumah, tidak satupun yang berhasil diselamatkan. Beruntung saat kejadian tidak ada satupun keluarga berada di dalam rumah. Menurut pengakuan Ibu Mince Nauw, kalau saat itu anak, cucu, dan ponakannya tidak ada di rumah.

BACA JUGA: Gadis Lugu yang Diperkosa 25 Pria Itu Alami Infeksi

“Waktu itu saya di Jayapura, hanya anak-anak sendiri yang ada di sini (rumah) tapi syukur karena saat kejadian, tidak ada anak-anak di rumah, mereka semua kebetulan tidur di rumah keluarga,”ujar Mince dengan nada rendah sembari meratapi rumahnya yang diporak-porandakan gunung pasir yang berjarak hanya empat meter tersebut.

Tidak hanya itu, akses utama jalan lingkungan warga masyarakat persis di tanjakan tidak jauh dari Gereja GKI PNIEL Sorpus nyaris putus total, akses hanya bisa dilalui oleh motor dalam keadaan hati-hati, karena 80 persen termakan longsor. Akibatnya warga masyarakat baik yang hendak melaksanakan ibadah, maupun aktivitas keseharian terganggu. 

BACA JUGA: Nahas, Pasutri dan Putrinya Tewas Terlindas Bus

Pemandangan yang sama juga terjadi di Pastori (rumah Pendeta) GBAI Jemaat Efata yang nyaris diseret material longsor, karena tidak ada penyangga. Pantauan Radar Sorong, lokasi ini memang berpotensi longsor jika terjadi hujan dalam intensitas tinggi. Dan musibah yang sama juga terjadi untuk keluarga Sakeus Wafom yang rumahnya dihantam pohon mangga. 

Menyikapi musibah ini, Lurah Klakublik, Yohosua Homer, SE langsung menginventarisir semua kerusakan, dan telah melaporkannya dalam bentuk proposal ke Wali Kota Sorong melalui BPBD Kota Sorong.“Kami sudah ajukan ke Pemerintah Kota, melalui BPBD, karena sifatnya insidensial, maka kami harapkan penanganannya segera,” ujar lurah. 

Selain di Sorpus, musibah yang sama juga terjadi di Kelurahan Remu Utara, persis di RT 03 dan RT 02, RW IV, dimana musibah longsor menhantam rumah keluarga Mama Janda Blesya, dan Rumah Keluarga Imbiri. Sasaran yang terkena dampak adalah dapur. Perabot rumah tanggapun hancur berkeping-keping. Menurut pengakuan keluarga, hingga saat ini pihak BPBD belum turun lapangan untuk meninjau. (ris/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebulan di Penjara, Pencuri Apel itu Meninggal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler