jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua Umum PBNU Prof KH Said Aqil Sirojd mengaku kaget dengan perkembangan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Pasalnya, kasus pembunuhan yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo itu makin hari makin banyak terungkap para Jenderal polisi yang terlibat.
BACA JUGA: Kasus Kematian Brigadir J, 2 Mantan Anak Buah Irjen Fadil Imran Disidang Etik Besok
Menurut Kiai Said, Polri merupakan institusi yang sangat penting dalam sebuah negara, bahkan garda terdepan dalam menegakkan keamanan, melayani masyarakat, melindungi, dan mengayomi dalam menegakkan hukum.
“Oleh karena itu, ketika Polri ada masalah kita semua prihatin. Apa sih yang terjadi di tubuh Polri. Ada apa? Ini berarti ada sesuatu, yang harus dibongkar dan harus diperbaiki,” kata Kiai Said, Kamis (8/9).
BACA JUGA: Mengejutkan, Bharada E Sempat ke Toilet Sebelum Menembak Brigadir J, Begini Ceritanya
Menurut Kiai Said, sudah saatnya Kapolri melakukan bersih-bersih di tubuh Polri.
"Instruksikan untuk bersih-bersih, evaluasi dan seterusnya terutama di jajaran pimpinan,” kata kata Kiai Said.
BACA JUGA: Gelar Demo di Mabes Polri, Aliansi Peduli Bangsa Tuntut Keadilan untuk Brigadir J
Anggota BPIP tersebut lantas menjelaskan sebuah dalil yang berbunyi Wa innama al-umamu al-akhlaqu maa baqiyat, fa in hum dzahabat akhlaquhum dzahabuu (Sesungguhnya kejayaan suatu bangsa terletak pada akhlaknya selagi mereka berakhlak dan berbudi perangai utama, jika pada mereka telah hilang akhlaknya, maka jatuhlah bangsa itu, red).
Menurut Kiai Said, ketika Polri namanya baik, maka bangsanya bermartabat. Di dunia akan tersiar Polisi Indonesia ideal.
“Namun sebaliknya, pun jika namanya Polri hancur maka dunia akan melihat kita seperti apa, maksudnya merendahkan martabat kita," terang Said Aqil.
Menurut dia, kejadian yang menimpa Polri ini sudah menjadi konsumsi dunia internasional.
“Kemarin saya bertemu dengan sahabat dari Malaysia. Diceritakan juga bahwa masyarakat di sana di warung-warung kopi juga membicarakan Polri,” ujar Kiai Said.
Oleh karena itu, Said Aqil menegaskan dirinya sangat mendukung Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk menindak tegas judi online, narkoba, dan berbagai tindak pidana lainnya.
Lebih lanjut, Kisi Said mengharapkan kepada seluruh instansi pemerintah, terutama dalam bidang penegakan hukum untuk membangun kredibilitas, loyalitas, dan integritas.
“Seluruh penegakan hukum, tidak hanya Polri, tetapi juga Kejaksaan, Mahkamah, pengacaranya juga, untuk sedikit demi sedikit membangun kredibilitas, loyalitas, intgeritas. Dalam bahasa agamanya itu akhlakul karimah. Kita belajar membangun budaya yang mulia, akhlak yang mulia, integritas yang tinggi dan amanah kebangsaan dalam menjalankan pemerintahan," ujar Kiai Said.
Soal banyaknya keterlibatan para petinggi Polri dalam kasus pembunuhan Brigadir J, Kiai Said Aqil menegaskan tidak akan mencampuri terlalu jauh.
“Yang jelas, yang kita harapkan Pak Kapolri betul-betul bersih-bersih, benar-benar bersih, tidak pandang bulu," tegas Kiai Said.
Kiai Said kembali menegaskan sebagai masyarakat dirinya akan berada di belakang Kapolri dan terus memberikan dukungan selama melakukan pembenahan dan perbaikan di institusinya.
“Atas nama masyarakat, masyarakat pesantren, masyarakat nahdliyin, saya mendukung dan berada di belakang Pak Kapolri selama melakukan perbaikan, instrospeksi, pembenahan dan lainnya,” kata Kiai Said.
“Ketika Polri baik, kita bangga. Polri baik, rakyat Indonesia akan mendukung semuanya.” (fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari