jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Politik Arbi Sanit menyebut ada tiga level konflik yang kini menghadang langkah Joko Widodo di 100 hari pertama dirinya menjadi presiden. Konflik-konflik itu di antara adalah konflik hukum, konflik antargolongan dan konflik konstitusi.
Dia lantas menerangkan konflik hukum yang menurutnya paling pelik adalah pencalonan Kapolri Komjen Budi Gunawan, status hukum Bambang Widjojanto. Selain itu ada konflik kepentingan Ketua KPK Abraham Samad dengan Plt Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
BACA JUGA: Segera Disidang, Raja Bonaran Sudah Siapkan Saksi-saksi
Berikutnya konflik antargolongan. Ia menyebutnya sebagai konflik antarpolitikus dan nonpolitikus. Yang dimaksudnya sebagai nonpolitikus adalah Presiden Jokowi yang seolah sedang melawan partainya sendiri. Presiden, kata dia, terbelenggu dengan partainya sendiri. Arbi khawatir, Jokowi akan dilemahkan karena posisinya sebagai nonpolitikus saat ini.
"Jokowi tidak punya partai, dia bukan politikus, tapi dia diusung," sambungnya.
BACA JUGA: Siapa yang Politisasi Pertemuan Jokowi dengan Prabowo?
Ketiga, kata dia, konflik konstitusi. Yaitu antara presiden dengan parlemen. Menurutnya, kedudukan presiden bisa saja terancam jika memiliki banyak masalah dengan parlemen. Kata dia Presiden harus memiliki kekuatan agar tak sulit baginya melawan parlemen.
"Presiden enggak punya power, meski salah satu andalan hanya blusukan ke rakyat. Ini yang jadi problema, dia (Jokowi) tidak punya partai sebagai sumber kekuatan. Kekuatannya ada tapi lebih banyak di dunia maya," tandas Arbi. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Kemungkinan AirAsia QZ8501 Jatuh Horizontal, Ekor Lebih Rendah dari Moncong
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari ke-33 Insiden AirAsia, 72 Jenazah Diterima Tim DVI
Redaktur : Tim Redaksi