jpnn.com, JAKARTA - Pelatih tim soft tennis Asian Games 2018 Ferly Montolalu menegaskan target Indonesia di ajang olahraga terakbar se-Asia adalah mendapatkan satu emas, satu perak, dan satu perunggu.
Namun, perjuangan yang harus dihadapi atlet soft tennis Indonesia tak akan mudah karena peta persaingan cukup berat.
BACA JUGA: Inasgoc Sarankan Persija Koordinasi dengan PSSI
"Prima (Simpatiaji) dan Elbert (Sie) yang kami andalkan. Mereka punya pengalaman dan kemampuan yang lebih baik pemain yang lainnya," ungkap dia, saat ditemui di Pelatnas soft tennis Indonesia di lapangan tenis Sultan Residence, Senayan, Jakarta, Selasa (20/3).
Siapa saja pesaing Indonesia? Ferly menyebut ada tiga negara yang memang berfokus mengembangkan soft tennis dari usia dini. Mereka adalah Korea Selatan, Taiwan, dan Jepang.
BACA JUGA: Bang Sandi Minta Liga 1 Hormati Asian Games
"Soft tenis ini dikuasai tiga negara. Empat tahun lalu di Incheon, Korsel, kami hanya meraih satu perak dan satu perunggu," ungkap pelatih yang juga mantan atlet tenis lapangan tersebut.
Kondisi itu tak dipungkiri terjadi karena memang Taiwan, Jepang, dan Korsel mengandalkan atlet yang murni menggeluti cabor ini. Berbeda dengan Indonesia, yang mana atletnya rata-rata pindahan dari atlet tenis lapangan.
BACA JUGA: Kemendikbud Siapkan Buku Saku untuk Atlet Asian Games 2018
"Mereka ini atletnya murni soft tennis dari awal berkarir. Kalau kami mayoritas berasal dari atlet lapangan," tandasnya.
Karena itu, Menpora Imam Nahrawi yang mengunjungi pelatnas ini berharap motivasi membalas kekalahan dan tampil di hadapan pendukung sendiri sebagai tuan rumah, bisa memberikan angin perubahan berupa peningkatan prestasi.
"Kami yakin atlet Indonesia tak mduah patah arang. Proses latihan yang dijalani sudah terprogram dengan jelas. Mereka juga mau tryout ke Korsel untuk mematangkan kemampuan, karena itu kami yakin bisa memenuhi target tersebut," tegas imam. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dualisme Cabor Ganggu Persiapan Asian Games 2018
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad