Tiga PMA di Batam Buka Lowongan Kerja, Butuh Ribuan Tenaga Kerja

Selasa, 26 Maret 2019 – 22:08 WIB
Kawasan Industri Batamindo. Foto: batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - Sejumlah perusahaan penanaman modal asing (PMA) di Batam, Kepulauan Riau, tengah bersiap beroperasi dan membutuhkan ribuan tenaga kerja pada Juni mendatang.

Adapun perusahaan asing yang memilih Kawasan Industri Batamindo sebagai lokasi pabriknya antara lain Pegatron dari Taiwan, Maruho dari Jepang, Sammyung dari Korea dan Simatelex dari Hongkong.

BACA JUGA: Daya Saing Industri Bisa Turun Jika Cukai Plastik Diterapkan

Dari keempat PMA ini, Pegatron disebut yang membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar. Jumlahnya mencapai 1.000 tenaga kerja.

"Tinggal buruhnya saja. Proses perekrutannya akan berjalan paralel dengan penyelesaian akhir proses renovasi," Manager General Affair Batamindo, Tjaw Hoeing, Senin (25/3).

BACA JUGA: Tingkat Kepercayaan Investor Terhadap Indonesia Masih Tinggi

“Untuk perusahaan dengan rekrutan terbesar yakni Pegatron, merekrut 1000 karyawan terdiri dari 800 tenaga kerja wanita dan 200 tenaga kerja pria. Sedangkan dua perusahaan lainnya hanya akan merekrut 100-an karyawan saja,” ucapnya lagi.

Total investasi dari keempat perusahaan ini mencapai 49,3 juta Dolar Amerika. Dengan rincian, Pegatron dari Taiwan dengan investasi sebanyak 40 juta Dolar Amerika, Maruho dari Jepang dengan nilai investasi 1,6 juta Dolar Amerika, Sammyung dari Korea Selatan dengan nilai investasi 4,5 juta Dolar Amerika dan Simatelex dari Hongkong dengan nilai investasi 3,2 juta Dolar Amerika.

BACA JUGA: Strategi Pemprov Jatim Genjot Investasi

"Semuanya telah mendapatkan NIB dan izin usaha industri (IUI) melalui Online Single Submission (OSS) dan memerlukan sekitar 1300 tenaga kerja," ucapnya.

Sedangkan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, Rafki Rasyid menyambut baik geliat investasi di Batam lewat masuknya perusahaan-perusahaan asing dari Asia Timur ini.

"Sebagaimana kita ketahui bahwa porsi perekonomian Kepri itu disumbang oleh perekonomian Batam sebesar 70 persen. Ini menurut saya merupakan kerja keras pemerintah membenahi investasi dan perizinan di Batam," paparnya.

Bukti kerja keras itu terbukti dari peningkatan porsi pembentukan modal tetap bruto yang mencapai pertumbuhan 3,87 persen pada tahun lalu.

"Kebangkitan ekonomi baru akan dirasakan pada tahun depan. Karena tahun ini masih tahap awal persiapan masuknya investasi baru ke Batam. Prosesnya bisa lama juga sehingga dampak ekonomi baru akan terasa tahun depan," paparnya.(leo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebegini Nilai Investasi untuk Bangun Transportasi Terintegrasi di Jabodetabek


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler