Tingkat Kepercayaan Investor Terhadap Indonesia Masih Tinggi

Minggu, 24 Maret 2019 – 09:42 WIB
Ilustrasi rupiah dan dolar. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Posisi kewajiban finansial luar negeri (KFLN) yang naik membuat Investasi Internasional (PII) Indonesia pada akhir 2018 meningkat.

Pada akhir triwulan keempat tahun lalu, neto PII Indonesia mencapai USD 317,8 miliar atau sekitar Rp 4.509 triliun.

BACA JUGA: Strategi Pemprov Jatim Genjot Investasi

Nominal itu setara dengan 30,5 persen dari produk domestik bruto (PDB).

’’Peningkatan nett PII itu karena posisi KFLN lebih besar dari peningkatan posisi aset finansial luar negeri (AFLN),’’ ujar Direktur Eksekutif-Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia ( BI) Onny Widjanarko, Jumat (22/3).

BACA JUGA: Sebegini Nilai Investasi untuk Bangun Transportasi Terintegrasi di Jabodetabek

Peningkatan posisi KFLN Indonesia itu, menurut Onny, disebabkan besarnya aliran modal asing yang masuk.

Tidak hanya dalam bentuk investasi langsung, tetapi juga investasi portofolio. Artinya, tingkat kepercayaan investor terhadap Indonesia masih tinggi.

BACA JUGA: Neraca Dagang Indonesia Surplus Rp 4,7 Triliun

’’Itu juga dipengaruhi revaluasi positif terhadap nilai aset finansial domestik sejalan dengan peningkatan IHSG,’’ lanjut Onny.

Meski demikian, Bank Indonesia (BI) akan tetap mewaspadai risiko kewajiban PII terhadap perekonomian.

’’Ke depan kami meyakini kinerja PII Indonesia semakin baik sejalan dengan terjaganya stabilitas perekonomian dan berlanjutnya pemulihan ekonomi Indonesia,’’ kata Onny.

Secara terpisah, pengamat ekonomi INDEF Bhima Yudhistira menyatakan bahwa perlambatan ekonomi di AS, Eropa, dan Tiongkok akibat perang dagang ikut memengaruhi performa perekonomian tahun lalu.

Perlambatan ekonomi negara-negara besar membuat investor mengincar negara berkembang sebagai lokasi penanaman modal. Salah satunya Indonesia.

Bersamaan dengan itu, pemerintah juga gencar menerbitkan utang dengan bunga delapan persen, di atas bunga rata-rata di negara-negara Asia.

’’Yang jadi catatan, bersamaan dengan itu, investasi non-portfolio atau FDI sepanjang 2018 minus 8,8 persen. Jadi, perlu strategi untuk menarik investasi langsung jangka panjang,’’ tutur Bhima. (ken/c15/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp 5.463 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler