Tiga Rumah Dibakar, Kantor KPUD Dirusak, Satu Tewas

Sabtu, 25 Februari 2017 – 00:54 WIB
Salah satu rumah yang dibakar dalam bentrok massa terkait pelaksanaan Pilkada Serentak 2017 di Kabupaten Intan Jaya, Jumat (24/2). Foto: Bidang Humas Polda Papua for Cendrawasih Pos

jpnn.com - jpnn.com - Kerusuhan pascapilkada terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Dilaporkan, dalam dua hari terakhir, Kamis (23/2) dan Jumat (24/2), situasi terus memanas.

BACA JUGA: Inilah 16 Nama Kandidat Cagub dari PKS

Dua kelompok massa pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lanny Jaya dilaporkan terlibat bentrok di Sugapa, ibukota Kabupaten Intan Jaya.

Bentrok antara dua kelompok masyarakat pendukung pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Intan Jaya terjadi di Sugapa, ibukota Kabupaten Intan Jaya.

BACA JUGA: PDIP Sayangkan Sikap 4 Fraksi DPRD DKI Boikot Eksekutif

Seorang warga bernama Kolengga Wenda tewas terkena panah, Kamis (23/2).

Selain menewaskan seorang warga, bentrok ini juga mengakibatkan tiga rumah dibakar dan kantor KPUD Intan Jaya dirusak, Jumat (24/2).

BACA JUGA: PKB Mau Dukung Ahok atau Anies? Ini Saran dari PBNU

Dampak lainnya, KPUD Intan Jaya belum dapat melakukan rapat pleno. KPUD Intan Jaya kabarnya masih menunggu rekapan data dari Distrik Wandai dan Agisiga, sebelum melakukan pleno.

Bentrok yang terjadi Kamis (23/2) sebenarnya bisa diredam aparat keamanan.

Namun, Jumat (24/2) pagi kemarin kondisi kembali memanas hingga kembali terjadi bentrok yang menyebabkan tiga rumah dibakar dan kantor KPUD Intan Jaya dirusak.

Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw yang dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya bentrok antar dua kelompok warga pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati di Kabupaten Intan Jaya.

Bentrok ini menurut Waterpauw bermula dari adanya desakan dari salah satu kelompok pendukung pasangan calon yaitu pasangan nomor urut 2 Yulius Yapugau dan Yunus Kelabetme, agar KPUD Intan Jaya segera menggelar rapat pleno.

“Namun karena masih ada distrik yang belum selesai menginput data sehingga KPUD Intan Jaya belum bisa menggelar pleno. Hal ini sudah disampaikan ke warga dan mereka mau menerima sehingga dapat menenangkan diri. Tetapi diduga ada oknum warga yang memprovokasi sehingga masyarakat melakukan penyerangan ke kantor KPUD Intan Jaya,” jelas Kapolda Papua, Paulus Waterpauw kepada wartawan, Jumat (24/2).

Kapolda Paulus Waterpauw menyebutkan sekitar 500-an orang dari kelompok pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 2 menerobos ke dalam kantor KPUD Intan Jaya dan melakukan pengrusakan.

Pihak keamanan saat itu sempat meminta pasangan calon untuk menenangkan massanya agar tidak anarkis.

Namun tidak lama kemudian menurut Waterpauw muncul sekitar 500-an massa pendukung pasangan nomor urut 3 yang merupakan massa dari petahana Natalis Tabuni.

Kedatangan kelompok massa pendukung pasangan calon petahana ini menurut Waterpauw memancing kemarahan kelompok massa pendukung pasangan calon nomor urut 2 sehingga terjadi bentrok.

“Anggota yang ada di sana berusaha menenangkan massa dan menyelematkan ketua KPUD Intan Jaya dari dalam kantor KPUD yang dirusak massa,” tuturnya, seperti diberitakan Cenderwasih Pos (Jawa Pos Group).

Hingga tadi malam menurut Waterpauw, aparat keamanan dari Polsek Sugapa dibantu anggota TNI sudah dapat mengamankan situasi.

Untuk memperkuat personel yang ada di Sugapa, pihaknya juga mengerahkan 81 personel Brimob yang disiagakan di Polres Nabire.

“Saat ini kami belum dapat informasi dari Kapolres karena jaringan komunikasi di sana kurang bagus. Kami baru dapat informasi dari Ko0mnas HAM,” tambahnya.

Rencananya Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw akan berangkat ke Sugapa, Sabtu (25/2) hari ini untuk melihat langsung kondisi yang terjadi di sana. (jo/nat)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jagonya Demokrat Merasa Dicurangi


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler