jpnn.com, MEULABOH - Sedikitnya tiga dari enam santri di Simeulue, Aceh, terjangkiti virus Corona atau COVID-19 setelah pulang dari pondo pesantren di Jawa Timur. Mereka dinyatakan positif corona berdasarkan hasil rapid test yang dilakukan pada Sabtu (25/4) kemarin.
Ketiga santri tersebut masing-masing berinisial HR (25) dan AD (25) warga Kecamatan Simeulue Timur serta AS (20) warga Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Simeulue.
BACA JUGA: Cucu Cabul Tidak Tahan saat Lihat Paha dan Bokong Sang Nenek, Astagaaa
“Ketiga santri ini positif berdasarkan hasil pemeriksaan rapid test. Kami bedoa agar hasil tes swab negatif,” kata Juru Bicara Gugus Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Simeulue, Ali Muhayatsyah yang dihubungi dari Meulaboh, Ahad siang.
Menurutnya, pemeriksaan rapid test dilakukan kepada enam santri dari Jatim tersebut setibanya di Simeulue, Aceh, secara bertahap Kamis (23/4) dan Sabtu (25/4).
BACA JUGA: Pacar Ngotot Ingin Pulang ke Jakarta, Pemuda Ini Malah Nekat Melakukan Perbuatan Terlarang
Kemudian berdasarkan hasil pemeriksaan rapid test yang dilakukan pada Sabtu (25/4) sebanyak tiga dari enam orang santri yang diperiksa tersebut dinyatakan positif berdasarkan rapid test, sehingga langsung dilakukan penanganan sesuai protokol kesehatan.
Sementara tiga orang santri lainnya yang dinyatakan negatif sesuai hasil rapid test masing-masing berinisial SF (20) warga Kecamatan Simeulue Barat, serta GA (17) dan SA (28) warga Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue.
BACA JUGA: Seorang Satpam dan Keluarga Dinyatakan Terjangkiti Virus Corona
Disisi lain Pemerintah Kabupaten Simeulue juga mengimbau kepada seluruh masyarakat di daerah kepulauan tersebut agar mematuhi protokol kesehatan yang diterbitkan oleh pemerintah.
BACA JUGA: Warga di Jalan Kuin Selatan Sering Kemalingan, Lantas Diselidiki, Pelakunya Ternyata
Masyarakat juga diimbau agar tidak keluar rumah apabila tidak perlu, selalu memakai masker apabila beraktifitas di luar rumah, menghindari keramaian seperti pasar dan warung kopi, selalu mencuci tangan serta menghindari kontak fisik seperti pelukan dan salaman, tutur Ali Muhayatsyah.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi