MUSCAT - Di tengah krisis politik yang melanda Yaman, pemerintah Prancis sukses bersepakat dengan militan Al QaedaHasilnya, tiga pekerja sosial Negeri Anggur itu bebas setelah lebih dari lima bulan menjadi sandera
BACA JUGA: Mario Monti Gantikan Berlusconi
Kemarin (14/11), tiga korban penculikan tersebut dikabarkan sudah tiba di Oman.Tiga warga Prancis yang terdiri atas dua perempuan dan seorang laki-laki itu tiba di pangkalan udara Al-Seeb di dekat Kota Muscat setelah menempuh perjalanan dengan pesawat militer dari Kota Salalah
BACA JUGA: Brazil Gelar Operasi Keamanan Jelang Piala Dunia 2014
Sebab, kota di sebelah selatan itu berbatasan langsung dengan Yaman.Begitu turun dari pesawat, ketiganya langsung disambut oleh sejumlah pejabat Oman dan perwakilan pemerintah Prancis
BACA JUGA: Ahli Meteorologi AS Kagumi Pawang Hujan Indonesia
Kemarin, pria yang sejak 1990an menetap di Oman tersebut ditunjuk sebagai pendamping tiga warga Prancis itu selama perjalananDuta Besar Prancis untuk Oman, Malika Berak, merupakan salah satu pejabat yang ikut menyambut kedatangan tiga korban penculikan tersebutBerbeda dengan penampilan ketiganya saat dilaporkan hilang pada 28 Mei lalu, tiga warga Prancis yang tak disebutkan namanya itu terlihat kurus dan kuyuBahkan, wajah satu-satunya pria yang menjadi korban penculikan itu sudah dipenuhi brewok.
Berita bebasnya tiga warga Prancis itu kali pertama tersiar Minggu malam (13/11)Istana kepresidenan lah yang menyebarluaskan kabar gembira tersebut kepada media"Setelah hampir enam bulan disandera, tiga warga Prancis akhirnya bebas," terang istana kepresidenan dalam pesan tertulisKonon, ketiganya bebas setelah Kesultanan Oman terlibat dalam proses negosiasi dengan militan Al Qaeda
Menurut pejabat pemerintah Yaman, tiga sandera itu bebas setelah pemerintah Oman dan seorang pebisnis Yaman, yang diduga kuat adalah Ben, bersedia membayar uang tebusanKabarnya, militan yang berafiliasi dengan Al Qaeda itu minta tebusan sebesar USD 12 juta (sekitar Rp 107,5 miliar)Jika tuntutan itu tak dipenuhi, militan mengancam bakal menghabisi nyawa tiga warga Prancis tersebut
Terkait tebusan, pemerintah Prancis menegaskan bahwa mereka sama sekali tak mengeluarkan uang untuk membayar kebebasan tiga warganya"Presiden Nicolas Sarkozy sangat berterimakasih kepada Sultan Oman dan pemerintah Oman atas bantuan mereka, juga kepada semua pihak yang ikut mengupayakan akhir bahagia ini," terang istana kepresidenan dalam pernyataan tertulis.
Kemarin, Triangle Generation Humanitaire, organisasi kemanusiaan tempat tiga warga Prancis itu bekerja, mengonfirmasikan kebebasan tiga anggotanya tersebutMeski belum bisa menjelaskan kronologi bebasnya tiga anggotanya, organisasi itu menegaskan bahwa kondisi mereka sehat"Kami sangat bahagia mengetahui kebebasan mereka," kata Patrick Verbruggen, direktur organisasi tersebut(AP/AFP/hep/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Italia Berpacu Pilih Perdana Menteri Baru
Redaktur : Tim Redaksi