Tiket Pesawat Mahal, Omzet Agen Perjalanan Anjlok 50 Persen

Senin, 13 Mei 2019 – 01:18 WIB
Petugas maskapai penerbangan melayani konsumen soal tiket pesawat. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, BONTANG - Harga tiket pesawat yang mahal membuat pembelian di beberapa agen di Kalimantan Timur mengalami penurunan.

Pemilik PT Bontang Indah Wisata Sulaiman mengatakan, hingga kini baru 50 konsumen yang melakukan transaksi pembelian, baik mengunjungi kantor agen langsung maupun pemesanan melalui website.

BACA JUGA: Tiket Pelni sudah Terjual Hampir 90 Persen

“Padahal tahun lalu jumlahnya mencapai ratusan orang yang memesan tiket,” kata Sulaiman beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Libur Sekolah dan Tiket Pesawat Mahal, Penumpang Kapal Bakal Membeludak

BACA JUGA: Menurut Pengamat, Harga Tiket Pesawat Bukan Urusan Menhub

Menurut dia, saat ini masyarakat memilih mudik menggunakan kapal. Setiap hari selalu ada yang menanyakan informasi tarif kapal di kantornya.

Apalagi bakal ada program mudik gratis yang dibiayai langsung oleh perusahaan badan usaha milik negara (BUMN).

BACA JUGA: Garuda Siap Turunkan Harga Tiket dengan Catatan

“Dua orang sehari pasti tanya jadwal keberangkatan kapal ke sini,” ucapnya.

Sulaiman mengaku pendapatannya berbanding jauh dengan tahun lalu. Saat ini omzet masih berada di kisaran Rp 530 juta. Sulaiman mampu mendapatkan Rp 1 miliar setahun lalu.

“Itu pun ngos-ngosan kami mendapatkannya,” tutur dia.

Menurunnya animo pembeli akibat harga tiket yang mahal. Belum lagi, aturan mengenai bagasi yang menjadi pertimbangan konsumen.

Sementara itu, Pemilik Maharani Travel Putra mengatakan, angka penjualan bulan ini grafiknya setara dengan tahun lalu.

Meski demikian, angka penjualan turun jauh jika dibandingkan dengan 2016 dan 2017.

“Tiap hari ada lima orang yang datang melakukan transaksi,” kata Putra.

Dia menjelaskan, rata-rata pembeli mengincar keberangkatan tanggal 1-4 Juni dengan tujuan rute terbanyak ialah menuju Surabaya.

“Sudah 25 orang yang memesan pada tanggal tersebut tiap harinya,” terang sekretaris Asosiasi Travel Bontang (ATB) itu.

Putra menjelaskan, kejayaan agen tiket dilihat dari jumlah pendapatan. Penurunan omzet pun mencapai 50 persen.

“Tahun 2016 dan 2017, kami bisa memperoleh Rp 150 juta per bulannya. Kini hanya berkisar Rp 75 juta dalam satu bulan,” ungkapnya. (ak/prokal/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anang Desak Pemerintah Buat Terobosan Turunkan Harga Tiket Pesawat


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler