Tim Ahli Kaji soal Pembatasan Truk Masuk Tol Kota

Jumat, 27 Mei 2011 – 16:52 WIB
JAKARTA - Pembahasan mengenai pembatasan truk masuk tol dalam kota Jakarta, menjadi pembicaraan serius hingga ke tingkat Menteri Koordinator (Menko) PerekonomianRapat yang berlangsung Kamis (26/6) malam pun, kembali dilanjutkan pada Jumat (27/5) siang

BACA JUGA: 504 Reklame Ilegal Dirobohkan

Kali ini mengagendakan untuk mendengarkan paparan dari tim ahli Institut Teknologi Bandung (ITB) mengenai untung-rugi program demi mengurangi kemacetan ini.

"Kita undang analisis untuk melihat untung-ruginya seperti apa
Lalu, aspek ekonominya bagaimana

BACA JUGA: Semakin Tidak Nyaman Tinggal di Kota

Perbandingan-perbandingan ini akan kita bahas bersama, untuk disepakati semua pihak," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Freddy Numberi, menjawab wartawan di Jakarta, Jumat (27/5).

Freddy berjanji, pemerintah pusat dalam hal ini Kemenhub, akan melakukan kajian secara adil
Termasuk dengan memikirkan keluhan dari pemerintah Tangerang Selatan (Tangsel) yang merasa dirugikan dengan pemberlakuan larangan truk ini

BACA JUGA: Truk Masih Dibolehkan Masuk Tol Jakarta

Direncanakan menurutnya, akan dilakukan sistem buka-tutup khusus truk pada jam-jam tertentu, untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi.

"Hari ini semoga sudah ada keputusan pastiKita masih menunggu hasil dari analisis yang akan dipaparkanOrganda harus dengar, untungnya berapa, ruginya berapa dari aspek ekonomi," ungkap Freddy.

Sementara itu, Menko Ekonomi Hatta Rajasa mengatakan, memang terjadi adu kepentingan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, guna menetapkan program pembatasan truk masuk tol dalam kota ini"Saya katakan, tidak perlu keras-kerasanTapi, carikan solusi yang baikDi satu sisi, kita paham perlunya pembatasanTapi kita ingin Organda juga jangan mogok-mogokan, karena ini menyangkut ekonomi kita secara keseluruhan," ucap Hatta pula(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Makan Katering, 39 Staf SMAN 81 Jaktim Keracunan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler