JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa turun tangan memimpin rapat koordinasi membahas larangan truk masuk tol Dalam Kota JakartaMeski penting untuk mengurangi kemacetan Ibu Kota, kebijakan tersebut dinilai bisa mengganggu denyut nadi perekonomian
BACA JUGA: Makan Katering, 39 Staf SMAN 81 Jaktim Keracunan
Terlebih lagi, Pemkot Tangerang Selatan ikut-ikutan melarang truk masuk Jalan Raya Serpong. ”Intinya, kita ingin mencari solusi bersama,” kata Hatta Rajasa sebelum memimpin rapat koordinasi di kantornya, Kamis (26/5) malam
Hadir pada tersebut di antaranya Menteri Perhubungan Freddy Numberi, Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar, Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, serta pejabat Kementerian Pekerjaan Umum, Pemprov DKI Jakarta, Polda Metro Jaya, petinggi PT Pelindo, dan Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda).
Namun, rapat yang berlangsung hingga sekitar pukul 22.00 itu hanya menghasilkan kesepakatan sementara
BACA JUGA: Kebakaran di Angke, 200 Rumah Ludes
Yakni membuka kembali jalur tol Dalam Kota Jakarta untuk truk mulai hari ini, Jumat (27/5). Pembukaan itu bukan permanen, melainkan hanya sementaraBACA JUGA: SDN Ambruk, Empat Siswa Terluka
Sementara kami mencari solusi bersama, jalur untuk truk dibuka dulu,” kata Hatta Rajasa.Menteri yang juga Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional ini berharap rapat lanjutan hari ini bisa segera menghasilkan keputusan permanen Sehingga aturan bagi truk bisa segera diperjelasPemerintah dan seluruh pihak terkait, katanya, sedang berupaya keras mencari solusi atas masalah ini
Hatta menambahkan, truk merupakan bagian penting dari denyut nadi perekonomian nasionalPasalnya, truk diperlukan untuk mengangkut dan memperlancar distribusi logistik supaya tidak terjadi kelangkaan ”Apalagi masuk Tanjung Priok harus tepat waktu untuk diekspor, atau untuk mengakut barang-barang impor,” katanya.
Sedangkan Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengakui, dalam rapat itu dipaparkan bahwa larangan truk masuk tol dalam kota memang membuat lalu lintas menjadi lancarBanyak keuntungan yang didapat dari transportasi yang kondusif di tol tersebutTetapi di sisi lain, ada protes dari Organda yang merasa dirugikan”Makanya akan kita lanjutkan pembahasan ini untuk mencari solusi terbaik,” kata Freddy.
Ada pun Wali Kota Tangerang Selatan, Airin, mengatakan, pihaknya batal memberlakukan larangan bagi truk masuk Jalan Raya SerpongPemkot Tangsel pun akan mengembalikan aturan soal truk di Jalan Raya Serpong seperti semulaYakni membolehkan truk masuk kecuali pukul 06.00-10.00 pagi, dan pukul 16.00-21.00
”Berdasarkan pengalaman kemarin, tidak boleh hanya satu daerah yang mengeluarkan peraturan tanpa melibatkan pemerintah daerah di sekitarnya Semua perlu sinkronisasi,” kata Airin
Seperti diketahui, larangan truk masuk tol Dalam Kota Jakarta mengakibatkan Jalan Raya Serpong dan BSD menjadi jalur peralihan bagi truk yang berasal dari kawasan industri di Jawa Barat ataupun Tanjung Priok yang hendak menuju Pelabuhan Merak, Bandara Soekarno-Hatta, serta kawasan pergudangan di Tangerang
Begitu pula sebaliknyaSopir-sopir truk dari Pelabuhan Merak lebih memilih keluar melalui pintu tol Kebun Nanas Tangerang menuju 10 kilometer berikutnya ke Jalan Raya Serpong dan masuk kembali ke pintu tol BSD menuju JakartaAkibatnya, jalan utama yang membelah kawasan perumahan Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang Selatan macet total Kendaraan angkutan berat atau truk mendominasi jalanan
Kondisi ini sangat menggangu warga Tangerang SelatanItulah yang mendorong Pemkot Tangsel turut mengeluarkan larangan truk masuk Jalan Raya SerpongLarangan masuk tol Dalam Kota Jakarta serta Jalan Raya Serpong ini membuat truk-truk semakin kesulitan mencari rute dalam mengangkut logistikOrganisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) pun melayangkan protes kerasBahkan, mereka berencana menggelar mogok massal pada Jumat (27/5) ini(dri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 26 Imigran Gelap Melarikan Diri
Redaktur : Tim Redaksi