jpnn.com, JAKARTA - Penetapan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara di Provinsi Kalimantan Timur sebagai ibu kota baru pemerintahan Indonesia mendapat respons positif dari banyak pihak. Salah satunya adalah Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Transforming Indonesia Movement (TIM) Balikpapan, Kevin Lemuel Kusuma.
Menurut Kevin, keputusan Presiden Jokowi sangat tepat dan patut mendapat apresiasi. Akan tetapi, Kevin, perlu memberikan pemikiran yang kritis, solusi dan masukan-masukan agar pembangunan ibu kota yang ditaksir menghabiskan anggaran Rp 466 triliun, dan lahan seluas 180.000 hektare dapat dibangun cepat sesuai agenda.
BACA JUGA: Dampak Negatif Pemindahan Ibu Kota Bagi Ambisi Politik Anies Baswedan
“Keputusan Pak Jokowi sudah sangat tepat, dan perlu diapresiasi,” kata Kevin di Jakarta, Selasa (27/8/2019).
BACA JUGA: Ujang: Ada Aroma Bisnis dan Politis Terkait Kebijakan Pemindahan Ibu Kota
BACA JUGA: Pemindahan Ibu Kota: Kementerian Ini yang Pertama Kali Harus Boyongan ke Kaltim
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada Senin (26/8) mengumumkan pemindahan ibu kota baru pemerintahan dari Jakarta ke sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara di Provinsi Kalimantan Timur.
Menurut Kevin, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Presiden Jokowi. Presiden, kata dia, harus membentuk suatu lembaga yang akan menangani permasalahan pemindahan ibu kota ini. Hal ini diperlukan untuk koordinasi antarpihak terkait amdal, regulasi, infrastruktur untuk persiapan perpindahan ibu kota.
BACA JUGA: Ujang: Ada Aroma Bisnis dan Politis Terkait Kebijakan Pemindahan Ibu Kota
Kevin mengatakan, perpindahan Ibu kota ini dilakukan oleh Jokowi dikarenakan Indonesia terdiri dari banyak pulau. Justru dengan berpindahnya Ibu kota ke Kaltim, dimudahkan untuk membangun sektor-sektor ekonomi yang baru, sehingga dalam waktu yang akan datang terjadi peningkatan sumber daya manusia, pertumbuhan ekonomi, serta kesejahteraan ekonomi meningkat.
"Jadi kemajuan pembangunan bukan hanya di Pulau Jawa saja tetapi juga di luar Pulau Jawa. Hal ini sesuai dengan sila kelima dari Pancasila yaitu 'Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia'," kata Kevin.
Dengan dipilihnya Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara sebagai ibu kota baru RI, dan Samarinda serta Balikpapan sebagai penyangga, itu merupakan hal yang sangat strategis. Sebab, posisi ini berada di tengah-tengah Indonesia.
"Maka dalam hal pendistribusian arus logistik ke Timur Indonesia perlu diperhatikan sehingga ke depannya pemerataan ekonomi dan pembangunan bukan hanya terjadi di Kalimantan, namun terjadi di sekitar Pulau Sulawesi, Papua dan pulau lainnya,” kata Kevin.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Kota Pindah ke Kalimantan Timur, Begini Komentar Tantri Kotak
Redaktur & Reporter : Friederich