jpnn.com, JAKARTA - Bareskrim Polri sudah mengirim tim internal ke Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, untuk mengusut kasus dugaan pemerkosaan tiga anak yang dilakukan ayah kandungnya sendiri.
Kabareskrim Komjen Agus Andrianto mengatakan pihaknya langsung mengecek apa saja yang sudah dilakukan penyidik Polres Luwu Timur dan Polda Sulsel.
BACA JUGA: Warga Surabaya Diimbau Waspada Aksi Perampasan dengan Modus Ini, Korbannya Anak-Anak
“Kami cek apa saja apakah langkah-langkah penyelidikan yang dilakukan sesuai dengan klarifikasi yang sudah disampaikan oleh Polda Sulsel,” kata Agus ketika dikonfirmasi, Senin (11/10).
Sementara Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan tim asistensi dari Bareskrim sudah ada di Luwu Timur.
BACA JUGA: Polri Minta LBH Makassar Serahkan Bukti Baru Kasus Ayah Perkosa 3 Anak di Luwu Timur
“Sudah di sana, hari ini mulai bertugas. Kalau sudah ada perkembangan nanti disampaikan," ujar Argo.
Jenderal bintang dua ini sebelumnya memastikan bahwa penanganan proses hukum mulai dari penerimaan laporan, penyelidikan, hingga penghentian kasus dugaan pemerkosaan di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, sudah berjalan sesuai prosedur yang berlaku.
BACA JUGA: Setelah Dipecat KPK, Rasamala Mengisi Waktu di Kampung, Bertani Jagung
Dalam hal ini pihak kepolisian sudah melakukan tindaklanjut dari adanya laporan terkait hal itu ke Polres Luwu Timur pada tanggal 9 Oktober 2019.
Setelah menerima laporan itu, Polisi mengantar ketiga anak untuk dilakukan pemeriksaan atau Visum Et Repertum bersama dengan ibunya serta petugas P2TP2A Kabupaten Luwu Timur.
"Hasil pemeriksaan atau visum dengan hasil ketiga anak tersebut tidak ada kelainan dan tidak tampak adanya tanda-tanda kekerasan," kata Argo.
Sementara dari laporan hasil penilaian P2TP2A Kabupaten Luwu Timur bahwa tidak ada tanda-tanda trauma pada ketiga anak tersebut kepada ayahnya.
"Karena setelah sang ayah datang di kantor P2TP2A ketiga anak tersebut menghampiri dan duduk dipangkuan ayahnya," ujar Argo. (cuy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Elfany Kurniawan