jpnn.com, MALANG - Tim gabungan yang bertugas mengungkap dalang di balik penyiraman air keras ke penyidik senior KPK Novel Baswedan melakukan penyelidikan di Kota Malang, selama tiga hari.
Anggota tim gabungan kasus Novel Baswedan, Nur Kholis, enggan menjelaskan lebih rinci. Tapi, dia membenarkan adanya penyelidikan di Kota Malang. Bahkan, timnya sudah tiga hari di Kota Bunga ini. Yakni, sejak Senin lalu (18/3) hingga Rabu (20/3).
BACA JUGA: Hari Ini Jokowi Hadiri Deklarasi Milenial Satu Jiwa
Selama tiga hari itu, timnya sudah melakukan penyelidikan di tiga tempat. ”Kami ke sini (Malang) mengunjungi beberapa tempat yang diduga ada kaitannya dengan peristiwa penyiraman itu,” katanya ketika ditemui di Hotel Santika.
Pihaknya mulai menyasar Kota Malang karena proses lanjutan dalam pengungkapan kasus yang merusak mata Novel itu mengarah ke Kota Malang. Salah satunya juga terkait butuhnya klarifikasi yang bisa mendukung pengungkapan kasus itu.
BACA JUGA: Strategi Pemkot Malang Gairahkan Industri Pariwisata
BACA JUGA: Polri Minta Novel Baswedan Ungkap Jenderal di Balik Kasusnya
”Beberapa orang dan tempat dugaan sudah kami datangi dan klarifikasi,” kata Nur Kholis yang enggan menyebut tempat mana saja yang diperiksa.
BACA JUGA: Gaji Guru PAUD Bisa Mencapai Rp 3 Juta
”Pada waktunya nanti akan kami beberkan semua. Sekarang ini kan prosesnya belum selesai,” tutur mantan komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) itu.
Nur Kholis menjelaskan, timnya tidak hanya beranggotakan kepolisian. Tapi, ada unsur KPK dan kriminolog. Hasil kerja tim akan dilaporkan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian. ”Semua tim ini akan berkoordinasi. Bagaimana caranya agar kasus ini cepat terungkap,” tuturnya.
Dalam paparannya, Nur Kholis menyebutkan, lebih dari satu orang yang dimintai keterangan sebagai saksi. Tapi, siapa dan seberapa kuatnya keterangan yang diberikan saksi dalam pengungkapan kasus Novel. ”Kami sangat menjaga kerahasiaan saksi,” kata dia.
Seperti diketahui, Novel adalah penyidik senior KPK yang jadi korban penyiraman air keras. Berbagai kalangan mendesak kepolisian agar mengungkap pelaku penyiraman terhadap Novel. Tapi, hingga kini polisi belum berhasil mengungkap siapa pelakunya.
Sebelumnya, penyidik Polri menyebutkan ada beberapa orang di Kota Malang yang dapat memberikan informasi. Dari informasi itulah yang membawa mereka datang ke Kota Malang.
”Ada yang mengatakan jika tempat ini (Kota Malang) menunjukkan keberadaan seseorang saat penyiraman Novel terjadi,” jelasnya. (bdr/c2/dan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siapkan Aplikasi Pantau Gerakan Seluruh PNS saat Jam Kerja
Redaktur & Reporter : Soetomo