jpnn.com - JAKARTA - Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) berupaya agar pelaksanaan coblosan dan penghitungan suara pemilu presiden yang digelar hari ini tidak dikotori dengan kecurangan. Karenanya, jutaan saksi dikerahkan dan posko pengaduan dibuka untuk meminimalisir potensi kecurangan.
Anggota Tim Pemenangan Jokowi-JK, Ferry Mursydan Baldan mengatakan, pihaknya sebenarnya mengerahkan sekitar 2 juta saksi untuk ditempatkan di tempat pemungutan suara (TPS) maupun saat proses rekapitulasi hingga tingkat pusat. Namun demikian, kata Ferry, pihaknya juga membuka posko pengaduan untuk menghimpun informasi dari pendukung Jokowi-JK yang menemukan praktik kecurangan di pilpres.
BACA JUGA: Kandidat Harusnya Sadar tak Memprovokasi
“Posko itu kami buka untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat, khususnya para pendukung Jokowi agar mau secara sukarela menginformasikan jika di lapangan (TPS) menemukan berbagai kecurangan,” kata Ferry di Jakarta Pusat, Selasa (8/7).
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai NasDem itu menambahkan, posko pengaduan dipusatkan di “Meja Aduan” di Jalan Majapahit Nomor 26 Blok AG, Jakarta Pusat, dan di Jalan Banyumas Nomor 5, Menteng, Jakarta Pusat. Pengaduan juga bisa dilakukan melalui telepon di nomor nomor 021-3518457 dan 021-3518462, faksimil di nomor 021-3510479, serta pesan singkat (SMS) di nomor 087869-000002.
BACA JUGA: Kandidat Harus Maknai Deklarasi Siap Menang dan Kalah
Ferry menambahkan, pihaknya juga membuka tiga situs khusus untuk melayani pengadian. Di antaranya www.Presiden-Indonesia.com, www.JokowiJKlive.com, dan www.tidakbisadibeli.com.
Selain itu, Tim Pemenangan Jokowi-JK yang dibantu relawan juga sudah menyiapkan aplikasi khusus untuk layanan pengaduan yang bisa diunduh di alamat bit.ly/KawalSuaraJokowi. “Ini bukannya curiga pada aparat atau penyelenggara pemilu, tetapi demi menjaga agar pilpres yang berkualitas,” ujar Ferry.(ara/jpnn)
BACA JUGA: Partai Pengusung Prabowo-Hatta Jalin Koalisi Permanen di DPR
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mesin Parpol Koalisi Pendukung Prabowo Kerja Maksimal
Redaktur : Tim Redaksi