Tim Jokowi Sebut SBY Banyak Meninggalkan Pekerjaan

Jumat, 21 Agustus 2015 – 13:25 WIB
Jokowi dan SBY. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Anggota tim komunikasi presiden Teten Masduki mengakui masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan pemerintahan Joko Widodo saat ini, setelah ditinggalkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal tersebut disampaikan Teten menyusul pernyataan SBY di sebuah acara yang menyebut beberapa pekerjaan rumah pemerintahan saat ini.

BACA JUGA: DPR-Jaksa Agung Bahas Kepastian Hukum

"Pemerintah saat ini, memang konsentrasi juga ke beberapa hal. Tapi bukan pekerjaan rumahlah maksudnya. Banyak yang perlu diperbaiki. Dalam bidang energi salah satunya," ujar Teten di kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat, (21/8). 

Bidang energi yang dimaksud Teten, adalah pencabutan subsidi BBM. Selama ini, tegasnya, subsidi BBM sangat memberatkan pemerintah. Akibatnya, kata dia, uang negara hanya mengalir untuk subsidi, bukan untuk pembangunan infrastruktur.

BACA JUGA: KPK Fasilitasi OC Kaligis Berobat ke Luar Rutan

"Subsidi itu hampir 300 triliun kan setahun. Coba berapa banyak infrastruktur yang bisa dibangun kalau tidak dibakar biaya konsumsi bahan bakar yang sebagian besar dinikmati oleh orang-orang kaya pemilik mobil," tegas Teten.

Selain itu, kata Teten, pemerintahan Jokowi-JK juga saat ini harus menyelesaikan proyek-proyek yang mangkrak dari pemerintahan sebelumnya. Bukan hanya dari zaman SBY. Termasuk rencana pembangunan jalan kereta api untuk Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera.

BACA JUGA: Jangan Paksa Orang tak Bersalah menjadi Bersalah

"Banyak proyek yang mangkrak. Kayak Jati Gede dari 1963 ya kan. Pembangunan infrastruktur jalan kereta api di tiga pulau lainnya juga yang selama ini tidak disentuh, untuk perbaikan transportasi publik dan pergerakan barang," imbuhnya. 

Teten mengatakan, beberapa pekerjaan rumah dari pemerintahan sebelumnya akan diselesaikan pemerintahan saat ini. Ia mengklaim sudah terlihat perkembangan proyek-proyek tersebut selama 10 bulan pemerintahan Jokowi-JK. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Kondensat, Bareskrim Ogah Desak BPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler