Tim Kampanye Pilpres 2004 Sayangkan SBY Lepas JK

Minggu, 10 Mei 2009 – 19:34 WIB

JAKARTA - Keputusan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SB)Y yang tidak ingin lagi menggandeng JK sebagai cawapres pada pilpres mendatang disayangkan sejumlah pihakPadahal, duet ini diyakini masih yang terbaik untuk memimpin pemerintahan lima tahun ke depan

BACA JUGA: PDIP Disarankan Tetap jadi Oposan SBY

Tapi apa mau dikata jika nasi sudah menjadi bubur.

Salah satu elemen yang sangat menyayangkan sikap SBY yang membuang JK adalah Korps Mantan Tim Kampanye (KMTK) SBY-JK 2004 se-Indonesia
"Kami merasa sangat prihatin dan kecewa atas pecahnya duet ini," tegas Wakil Koordinator KMKT SBY-JK 2004, Nyoman Ambara Diyasa, di Jakarta Minggu 9 Mei.

Padahal, menurut Nyoman, andai saja duet ini bisa berlanjut, dipastikan akan bisa memenangkan pilpres dan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat untuk melanjutkan pembangunan yang masih tersisa dari periode lalu

BACA JUGA: Serikat Petani Tolak Boediono jadi Cawapres SBY

Melihat kondisi ini, lanjutnya, KMTK SBY-JK 2004 se-Indonesia menyatakan memberikan dukungan penuh kepada duet JK-Wiranto pada pilpres mendatang
"Memang dilematis

BACA JUGA: Nanang: Bahasa Perbuatan Lebih Menjual dalam Pilpres

Tapi semua ini diputuskan setelah melalui pembahasan objektif di internal kami," tegas Nyoman.

Sekretaris KMTK SBY-JK 2004 se-Indonesia EAudith RGeorge menambahkan, sikap ini diputuskan setelah menimbang beberapa parameterDiantaranya, duet ini tidak berlanjut akibat SBY memasung keinginan JK untuk bergabung lagi dengan memberikan ketidakpastian.

Selain itu, KMTK SBY-JK 2004 melihat adanya indikasi SBY lupa diri dan melupakan sejarah  lahirnya duet SBY-JK setelah dinyatakan menang dalam pilegApalagi, menyampaikan kriteria kepada publik yang terang-terangan bermuatan tidak lagi menginginkan JK sebagai wapres"Ini amat zalim dan tidak fair play," tandas Audith(ysd/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Koalisi PD-PDIP Hanya untuk Cekal Prabowo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler