jpnn.com, LUMAJANG - Polisi Polres Lumajang memperketat penjagaan rapat pleno rekapitulasi pemilu Panitia Peyelenggara Kecamatan (PPK) di wilayah tersebut.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi ancaman kerawanan pemilu di Lumajang.
BACA JUGA: Rekapitulasi Himpun 4% TPS, PDIP Memimpin di Situng KPU
BACA JUGA : Hasil Rekapitulasi PDIP: Jokowi 56 Persen, Prabowo 43 Persen
Gabungan Tim Kobra bersenjatakan lengkap dikerahkan untuk memperketat pengamanan rapat rekapitulasi PPK se-Lumajang tersebut.
BACA JUGA: Berani Ganggu Rekapitulasi Suara ? Siap Kena Tembak di Tempat
Setiap peserta maupun pengunjung yang datang ke acara rekapitulasi ini mendapatkan pemeriksaan ketat polisi.
BACA JUGA : Relawan Pendukung Jokowi - Ma'ruf Diminta Kawal Terus Proses Rekapitulasi
BACA JUGA: Relawan Jokowi Ajak Kubu Prabowo Bandingkan Data C1
Mulai dimintai data identitas, hingga diperiksa barang bawaanya. Para peserta rekapitulasi surat suara dilarang mebawa rokok maupun korek ke area rapat pleno.
Bahkan Kapolres Lumajang bersama TNI mengecek satu per satu rekapitulasi surat suara tersebut.
BACA JUGA : Berani Ganggu Rekapitulasi Suara ? Siap Kena Tembak di Tempat
Itu dilakukan hingga pengecekan pada gudang kotak surat di kecamatan.
Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban mengatakan polisi sengaja memperketat pengamana di tempat rapat pleno rekapitulasi tingkat PPK.
"Hal ini dilakukan mengantisipasi potensi ancaman bagi peserta rekapitulasi, baik peyelenggara maupun saksi," kata AKBP Arsal.
Bahkan polisi meminta pada penyelenggara atau saksi segera melapor, jika ada ancaman terkait pemilu.
"Kami meminta masyarakat jangan mengganggu proses rekapitulasi, karena polisi akan bertindak tegas pada pengganggu teresebut," tegas kapolres. (yos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus Gerindra Sebut 3 Penyebab Kekalahan Prabowo â Sandi
Redaktur & Reporter : Natalia