Tim LDP Kemensos Siapkan Layanan di Lima Titik Crisis Center SJ182

Selasa, 12 Januari 2021 – 14:33 WIB
Tim LDP Kemensos sedang memberikan dukungan psikososial kepada keluarga korban Sriwijaya SJ 182 di Posko RS Polri Kramat Jati. Foto: Humas Kemensos.

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Sosial memberikan kontribusi dalam penanganan kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak, di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Kemensos telah mengaktifkan tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) di Terminal 2D Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, sejak Minggu (10/1).

BACA JUGA: KNKT Duga Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Tidak Meledak di Udara

“Tim ini bertugas melakukan upaya pendekatan-pendekatan terhadap keluarga korban yang saat ini sedang mengalami syok, sedih dan kebingungan. Keluarga korban yang mengalami kondisi cemas dan mungkin saja trauma, perlu penanganan secara psikologis,” kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Kemensos Sunarti, di Jakarta, Selasa (12/1).

Sunarti menambahkan tim yang juga berada di Posko RS Polri Kramat Jati, fokus pada pendampingan salah satu keluarga korban, Okky Bisma. Okky korban pertama yang sudah teridentifikasi oleh Tim DVI Polri.

BACA JUGA: Kemensos Gerak Cepat Bantu Evakuasi dan Salurkan Bantuan Korban Longsor Cihanjuang

“Saat ini Posko RS Polri, tim berfokus pada pendampingan keluarga almarhum Okky Bisma, korban pertama yang sudah teridentifikasi petugas,” ungkap Sunarti.

Menurutnya, tim LDP ini merupakan tim gabungan dari Tim Pelopor Perdamaian dan Tim Ahli LDP Direktorat PSKBS yang terdiri dari pakar-pakar psikologi. 

BACA JUGA: Basarnas Persempit Operasi Pencarian Black Box Sriwijaya Air SJ182

“Keluarga korban yang mengalami kondisi cemas dan trauma dilakukan penanganan khusus oleh Tim Ahli LDP Dir PSKBS Kemensos RI,” kata Sunarti.

Selain terapi awal penguatan psikologis sosial  kepada keluarga korban, Tim LDP juga melakukan sejumlah tugas lainnya. Yakni pendekatan terhadap keluarga korban  secara langsung  ke rumah, sekaligus penjangkauan atau membantu mencari alamat keluarga. 

“Tim juga mendampingi ketika berangkat ke bandara, berkordinasi antartim pusat dan daerah, pendampingan informasi terkait penanganan korban, membantu melengkapi syarat yang diperlukan, mendata dan memastikan korban  dan keluarga keluarga korban,” katanya.

Selain itu, Kemensos RI juga membangun Posko Crisis Centre yang terdiri dari Tim Pelopor Perdamaian dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) di beberapa titik lokasi untuk pendampingan terkait musibah kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Ada lima posko crisis center yang dibangun Kemensos. Yakni Posko Bandara Soekarno-Hatta, Posko Induk JICT 2, RS Polri Kramat Jati, Hotel Mercure Jakarta tempat menginap keluarga korban.

Kemudian juga di Posko Utama Bandara Soepadio, Kubu Raya, Kalbar, dan Posko Bandara Depati Amir yang berlokasi di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.

“Kemensos juga membangun dapur umum, di Bandara Soepadio Kota Pontianak dan di Bandara Depati Amir Kota Pangkal Pinang,” katanya.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tipe 737-500 rute Jakarta-Pontianak lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 14.30 dengan estimasi tiba di Bandara Soepadio pukul 15.15. 

Pesawat hilang kontak pukul 14.55, Sabtu, 9 Januari 2021, setelah beberapa menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.

Jumlah manifes penumpang adalah 62 orang yang terdiri dari 40 dewasa, 7 anak- anak, 3 bayi, dan 12 kru pesawat.

Hingga hari ketiga pencarian, tim SAR gabungan telah mengumpulkan sejumlah barang bukti yang diduga berkaitan dengan musibah pesawat Sriwijaya Air. 

Barang itu terdiri dari serpihan pesawat, kabel, pecahan ban, tumpahan minyak, bagian tubuh, properti milik penumpang dan lainnya.(*/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler