jpnn.com, KUDUS - Tim pencari bakat Audisi Umum PB Djarum 2023 mulai mengantongi sejumlah nama sebagai kandidat peraih Supertiket pilihan.
Selain dari jalur turnamen, Supertiket juga akan diberikan kepada peserta yang tidak lolos fase turnamen, tetapi memiliki potensi dan bakat.
BACA JUGA: 981 Atlet Belia Lolos Screening Tahap Kedua Audisi Umum PB Djarum
Elemen penilaian berdasarkan beberapa aspek selain hasil pertandingan. Para peraih Supertiket nantinya akan mengikuti tahap karantina selama empat minggu sebelum akhirnya bergabung dengan PB Djarum.
Ketua Tim Pencari Bakat Audisi Umum PB Djarum 2023, Sigit Budiarto mengatakan pemantauan kepada para peserta akan terus dilakukan selama turnamen
BACA JUGA: Ribuan Peserta Ikuti Audisi Umum PB Djarum 2023
"Jumlahnya belum ditentukan, kami masih akan melihat lagi di final turnamen," ujar Sigit, dalam keterangannya, Rabu (5/7).
Menurut juara Dunia sektor ganda putra tahun 1997, proses kurasi untuk memastikan para peraih Supertiket pilihan Tim Pencari Bakat bukan hal mudah.
BACA JUGA: Cari Pebulu Tangkis Berbakat, PB Djarum Kembali Gelar Audisi Umum 2023
Sebab tim memiliki penilaian dan kandidat yang berbeda-beda atas atlet yang mereka pantau selama tahap turnamen dari Selasa (4/7) hingga Kamis (6/7).
"Jadi, kami harus memastikan sebaik mungkin agar peraih Supertiket pilihan adalah sosok yang dibutuhkan PB Djarum,” kata Sigit.
Dikomandoi Sigit Budiarto, Tim Pencari Bakat diisi oleh jajaran pelatih PB Djarum yang dipimpin oleh Fung Permadi sebagai Koordinator atlet putra dan Yuni Kartika sebagai Koordinator atlet putri.
Selain itu tak ketinggalan pula sederet legenda bulutangkis Indonesia yang turut serta memantau bakat para peserta Audisi Umum PB Djarum 2023 sejak hari pertama.
Di antaranya Tontowi Ahmad, Hastomo Arbi, Hariyanto Arbi, Kartono, Liem Swie King, Edy Kurniawan, Lius Pongoh, Denny Kantono, Fran Kurniawan, Bobby Ertanto, Minarti Timur, dan Rudy G Haditono.
Salah satu peserta yang mencoba lagi Audisi Umum ialah Gavriel Aldrich Alharon Labatar. Pebulu tangkis asal Asmat, Papua Selatan ini kembali mencoba peruntungan untuk menjadi atlet binaan PB Djarum.
Di Audisi Umum tahun 2022, ia berhasil meraih Super Tiket dan masuk ke tahap karantina. Namun langkahnya terhenti dan belum berkesempatan bergabung dengan klub PB Djarum.
Pada sektor putri terdapat nama Hafizah Hasanah Zahra. Atlet asal Makassar, Sulawesi Selatan yang turun di kelompok usia U-11 ini berhasil memenangkan dua pertandingan di tahap turnamen, Rabu (5/7). (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh