Tim Penguji CPNS Kemenkumham Dilarang Wawancara soal KKN

Senin, 16 Oktober 2017 – 19:34 WIB
Sebanyak 120 pelamar CPNS Kemenkumham untuk posisi dokter umum dan sarjana akan mengikuti pelaksanaan tes SKB di Kanwil Kemenkumham Kalsel pada 16-17 Oktober 2017. Foto: Kemenkumham

jpnn.com, BANJARMASIN - Sebanyak 120 pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) untuk posisi dokter umum dan sarjana akan mengikuti pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) di Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Kalimantan Selatan (Kalsel) pada 16-17 Oktober 2017.

“Tes SKB akan diikuti oleh pelamar lowongan dokter umum dan sarjana, meliputi tes wawancara, pengukuran tinggi badan, dan pemeriksaan tato serta tindik,” ujar Kepala Kanwil Kemenkumham Kalsel Imam Suyudi, Senin (16/10).

BACA JUGA: Jajaran Kemenkumham Bersilaturahmi di Jambore Sepeda HDKD

Imam mengatakan, tim penguji saat mewawancarai para peserta dilarang untuk memberikan pertanyaan bernuansa kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN). Tujuannya adalah untuk mewujudkan seleksi CPNS yang akuntabel sehingga akan dihasilkan calon kader-kader terbaik masa depan

“Semisal, apakah peserta punya keluarga di Kemenkumham, lalu apakah mengenal pejabat atau pegawai di lingkungan Kemenkumham, dan dilarang bertemu dengan peserta sebelum pelaksanaan pengujian,” tuturnya menjelaskan.

BACA JUGA: Menteri Yasonna Tegaskan Seleksi CPNS Kemenkumham Objektif

Sedangkan penetapan pasangan kelompok tim penguji yang terdiri dari unsur pusat dan daerah dilakukan melalui pengocokan di depan para peserta sebelum pelaksanaan tes wawancara. Hal itu untuk mencegah adanya rekayasa dalam menentukan penguji.

BACA JUGA: Ini Pesan Menteri Yasonna demi Sambut Hari Dharma Karyadhika

Adapun tim penguji terdiri atas Kepala Kanwil Kemenkumham Kalsel Imam Suyudi, Kepala Pusat Penilaian Kompentensi BPSDM Kemenkumham Chairani Idha, Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham Kalsel Edy MS Hidayat, serta Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Kalsel Yosep HR Renung Widodo.

Imam Suyudi pun berharap agar para peserta yang mengikuti tes SKB selama dua hari tersebut berjiwa besar saat memasuki tahapan seleksi terakhir CPNS Kemenkumham. Pasalnya,  dalam dua hari ini akan ditentukan hasil peserta yang lulus dan yang gagal masuk dalam seleksi CPNS Kemenkumham 2017.

Bagi peserta yang gagal lulus seleksi CPNS Kemenkumham 2017 diharapkan tidak berkecil hati dan menjadikannya sebagai pengalaman hidup. Sedangkan peserta yang berhasil lulus saat mengikuti tahapan seleksi CPNS Kemenkumham harus memulainya dengan optimisme dan penuh rasa percaya diri.

“Sehingga para penguji dapat yakin memilih peserta yang memang layak untuk diterima menjadi PNS Kemenkumham di tes SKB,” ucap Imam. 

Lebih lanjut Imam menegaskan, peserta yang lulus saat mengikuti  setiap tahap seleksi CPNS Kemenkumham karena memang pertasi dan usaha keras pelamar sendiri. Karena Imam mewanti-wanti para peserta agar tak percaya terhadap pihak-pihak yang menjanjikan kelulusan dengan motif apa pun.

Menurutnya, hal itu merupakan tindakan penipuan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Imam juga mewanti-wanti keluarga peserta seleksi penerimaan CPNS Kemenkumham agar tidak memberikan imbalan dalam bentuk apa pun.

“Apabila diketahui maka akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Bahkan para peserta otomatis digugurkan kelulusannya,” tegasnya.

Humas Kanwil Kemenkumham Kalsel Muhammad Syahrizky Perdana Putera memerinci, tes SKB itu diikuti 117 pelamar dokter umum dan sarjana/sederajat dan 3 orang sarjana komputer teknologi informasi. Untuk pelaksanaan tes SKB hari pertama diikuti 60 peserta yang dibagi dalam dua gelombang.

Ada 30 peserta yang mengikuti tes pada pagi hari. Sisanya, 30 peserta lainnya mengikuti tes SKB pada siang hari.

“Dan pada Selasa 17 Oktober besok akan dilaksanakan tes SKB yang diikuti sebanyak 60 peserta sisanya,” tutur Perdana.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenkumham Hadirkan Dua Pelayanan di Mal Pelayanan Publik


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler