jpnn.com, BANYUWANGI - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi segera merampungkan aplikasi Jalin Kasih, sistem layanan untuk pengentasan kemiskinan terintegrasi. Aplikasi itu diperkenalkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di depan rumah Suhadiyah (80 tahun), warga kurang mampu di Desa Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo, Rabu (14/2).
”Aplikasi ini berisi data digital semua masalah kemiskinan. Misalnya, data warga miskinnya, sangat rinci berbasis geospasial seperti yang sudah kami jalankan selama ini,” kata Anas.
BACA JUGA: Gandeng Ruangguru, Banyuwangi Punya Bimbel Online Gratis
Dengan aplikasi yang nantinya bisa diunduh di PlayStore, semua orang sedunia bisa membantu mengentaskan kemiskinan di Banyuwangi.
”Inilah wujud pemerintahan kolaboratif. Pemerintah daerah tidak mungkin bisa membereskan semua hal, karena jangkauan terbatas, dana terbatas. Kalau berkolaborasi, pasti lebih mudah dan cepat mengatasi kemiskinan,” papar Anas.
BACA JUGA: Bupati Anas Prihatin dan Minta Maaf atas Tragedi di Sleman
Dia mengatakan, aplikasi Jalin Kasih dirancang untuk memvalidasi semua data dan problem kemiskinan secara lengkap. Data penduduk miskin dikelompokkan berdasarkan program pengentasan kemiskinan yang sesuai untuk masing-masing individu.
Aplikasi Jalin Kasih memuat berbagai program penanggulangan kemiskinan seperti program distribusi makanan bergizi untuk warga lansia miskin secara rutin Rantang Kasih, Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh), Bedah Rumah, Jemput Bola Rawat Warga Sakit, dan beasiswa Banyuwangi Cerdas.
BACA JUGA: Bupati Anas Ajak Anak-Anak Disabilitas Bergembira di Pendapa
”Rantang Kasih misalnya, kalau yang handle hanya pemerintah daerah, jangkauannya mungkin 2.000 warga. Kalau dikeroyok banyak orang, tentu lebih besar. Untuk mengajak orang ikut bantu, sistemnya harus mudah. Nah ini tinggak klik saja, dari seluruh dunia bisa bantu,” tutur Anas.
Masyarakat luas tinggal memilih, akan membantu atasi kemiskinan dari sisi yang dikehendaki.
”Mau rutin biayai kirim makanan ke lansia, mau jadi orang tua asuh anak putus sekolah yang sudah kita kembalikan ke sekolah, mau ikut bedah rumah, atau apa tinggal pilih di aplikasi. Mudah-mudahan tak lama lagi sistem ini selesai dengan sangat terintegrasi," ujar bupati berusia 44 tahun ini.
Aplikasi itu sempat diujicobakan dengan mengantarkan Rantang Kasih berisi makanan bergizi ke rumah Nenek Suhadiyah di pelosok desa yang datanya ditemukan dengan bantuan peta lokasi di aplikasi Jalin Kasih. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswi SMA Dipaksa Melayani Nur Huda di Semak-Semak
Redaktur : Tim Redaksi