jpnn.com, BALIKPAPAN - Masih bermunculan keluhan orangtua calon siswa terkait pendaftaran PPDB (penerimaan peserta didik baru) sistem zonasi. Para orangtua harus antre berjam – jam.
Seperti yang dialami Sri Handayani. Dia mesti mengantre hingga tujuh jam lamanya agar bisa mendapatkan nomor antrean. Demi mendaftarkan sang putra di SMP 12 Kota Balikpapan.
BACA JUGA: Kritik PPDB Zonasi, Anggota Dewan: Siswa Pintar Tidak Ada Gunanya
Membeludak. Ibu tiga anak tersebut mesti mengantre dari pukul 06.00 Wita. Lembar antrean yang ia didapatkan pun berada di urutan 79.
Berdesak-desakan dan merasakan panas, ketika sampai di meja verifikasi petugas PPDB menolak berkas sang anak.
BACA JUGA: PPDB Sistem Zonasi, Syarat Domisili Diakali demi Sekolah Favorit
“Bolak-balik HP saya ditelponin keluarga karena tidak pulang sejak pagi. Masih ada anak saya yang bayi, mau saya bawa kasihan juga karena pasti membeludak. Betul kan, pas jam 6 (pagi) saja sudah ngatre panjang,” ucapnya sambil bercerita ketika mengurus kartu keluarga (KK) di Kecamatan Balikpapan Kota.
BACA JUGA: 4 Siswa Baru SMP Favorit Mengundurkan Diri Gegara Surat Keterangan Domisili
BACA JUGA: 260 Nama Calon Siswa Hilang dari Pengumuman Kelulusan PPDB
Berkas putranya tertolak dikarenakan tidak sesuai alamat di KK. Sebab, sekolah yang diinginkan sang putra, yakni SMP 12 berada di Kelurahan Telaga Sari, sedangkan data di KK tertulis alamat di Kelurahan Prapatan.
“Saya tidak paham juga kenapa kok bisa masuk di Prapatan, padahal saya dan ibu saya tinggal satu rumah. Ibu saya di KK tertulis Telaga sari, saya kok Prapatan jadi saya terpaksa urus kembali,” bebernya.
Ibu tiga anak ini mengatakan, sang anak bersikeras menginginkan bersekolah di SMP 12, mengingat tak jauh dari rumah. “Kalau tidak di sana (SMP 12) dia tidak mau masuk, terpaksa saya bolak-balik, ngumpulin berkas, ke RT juga,” ucap Sri.
Ia menuturkan, merasa lebih nyaman dengan pendaftaran sistem lama, tanpa online. “Kalau dulu kan mendaftar tinggal nyerahin berkas terus bisa ditinggal, kalau sekarang sudah antre isi formulir mesti nunggu lagi buat verifikasi data,” keluhnya.
BACA JUGA: Bawa NMax tapi Daftar PPDB 2019 pakai Kartu Menuju Sejahtera
Camat Balikpapan Kota Afsiansyah mengatakan, sistem kali ini memang agak berbeda dengan tahun sebelumnya. Selain itu, ia menilai ketersediaan sekolah dan penyebaran belum merata, sehingga pendaftar membeludak, terutama di wilayah Balikpapan Kota.
“SMP yang ada di Balikpapan kota, yakni SMP 12, SMP 2, dan SMP 7, untuk SD ada sekitar 14 sekolah. Kalau SMA hanya satu, SMA 1, tapi kita tidak ada lagi kewenangan, semua mulai administrasi masuk provinsi,” imbuhnya. (lil/riz/k15)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Empat Rekomendasi KPAI terhadap Pelaksanaan PPDB 2019
Redaktur & Reporter : Soetomo