Tinggalkan SBY, Pensiunan Jenderal Dukung Prabowo

Minggu, 05 April 2009 – 17:10 WIB
Kembali ke UUD 45 Asli. Mantan Kassospol ABRI Haryoto PS (tengah) tegaskan dukungannya ke Prabowo Subianto, yang dianggap sebagai satu-satunya figur yang peduli dengan UUD 45 dan Pancasila.
JAKARTA- Sejumlah purnawirawan Jenderal, yang pada tahun 2004 menyokong suaranya ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kini berbalik dan menyatakan sikap akan mengalihkan dukungannya kepada Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo SubiantoPara Jenderal 'sepuh'  menyatakan kecewa  terhadap penguasa saat ini, yang dianggapnya gagal mengawal UUD 45

BACA JUGA: Wiranto: Bangsa Ini Terjebak Egoisme Sektoral

Sehingga, mendorong bangsa menjadi carut marut.

“Pada kondisi sekarang hanya Partai Gerindra bersama Prabowo Subianto yang memiliki  komitmen terhadap UUD 1945 dan Pancasila
Sehingga, pada Pemilu 2009 ini, kita semua akan mendukung Prabowo dan Gerindra,” kata mantan Kasospol ABRI  Letjen Pur Haryoto PS di Jakarta, Minggu (5/4).

Menurut Haryoto, purnawairan TNI tidak bisa menerima UUD 1945 yang telah di amandemen sebanyak empat kali itu, karena telah menghilangkan ruh Pancasila yakni kekeluargaan atau kegotongroyongan

BACA JUGA: Jangan Pilih Politisi yang Suka Bohongi Rakyat

Sistem demokrasi hasil amandemen, lanjutnya, hanya mementingkan suara mayoritas dan menoritas saja sehingga jati diri bangsa hilang
“Akibatnya timbul kekacauan dalam bernegara, karena tidak ditetapkan berdasarkan budaya yang majemuk

BACA JUGA: Survei Versi LRI: PD Teratas

Tapi berdasarkan suara mayoritas atau minoritas, menang atau kalahItu bukan budaya kita, itu budaya barat,” katanya.

Haryoto mengklaim masih banyak lagi pensiunan jenderal yang akan bergabung dan menyalurkan aspirasinya kepada Partai GerindraMeski begitu, kemarin hanya Haryoto PS saja yang memberikan keteranganya''Jumlahnya banyak sekaliTetapi, kami belum sempat melakukan koordinasi untuk menggalang menjadi satu kekuatan untuk bertemu wartawan saat ini,'' ujarnyaIa memastikan, sedikitnya ada 20 pensiunan Jenderal yang siap untuk dihubungi guna memastikan dukungannya.

Haryoto mengatakan, purnawirawan jenderal yang sudah terang-terangan mendukung Gerindra dan Prabowo, antara lain Mayjen  Pur Haris Sudarno, Letjen Pur Yogi Supardi, Mayjen Pur Asril Tanjung, Letjen Pur Sugito, Mayjen Pur Gleni Kauripan, dan Letjen Pur Murdiono.  “Mereka semua berharap Gerindra dan Prabowo mengembalikan UUD 1945 ke naskah asli,” ujarnya.

Selain itu, masih terdapat juga mantan KSAD Jenderal Pur  Rymizard Ryacudu, mantan KSAD Jenderal Pur Tyasno Sudarto, mantan Kasospol ABRI Letjen Pur Harsudiono Hartas, mantan Gubernur Jawa Timur Letjen Pur Basofi Sudirman juga menginginkan UUD 1945 dikembalikan ke naskah asli dan ditata  ulang“Semua purnawirawan ingin UUD 1945 dikembalikan ke aslinyaNah, Gerindra dalam mukadimahnya dikatakan ingin kembali ke UUD 1945, makanya kita dukung,'' tandas Haryoto. 

Mantan Pangdam Siliwangi ini juga menegaskan, dukungan mereka tidak hanya kepada Partai Gerindra tetapi juga kepada Prabowo sebagai calon presiden'' Ya kalau merndukung Gerindra, ya pasti akan merndukung Prabowo,” tandasnya.

Para purnawirawan jenderal yang antara lain tergabung dalam organisasi Pebabri,  PPAD, PPAU dan PPAL itu, kata Hartoyo, tidak memiliki kepentingan apapun dibalik dukungannya kepada Gerindra dan Prabowo, selain menginginkan UUD 1945 dikembalikan ke naskah asli“Kami tidak memiliki kepentingan apapun, kami semua sudah tua tidak mau jabatanYang kami inginkan hanya UUD 1945 dikembalikan dan ditatah ulang lagi,”

Haryoto menegaskan, ia dan purnawirawan jenderal akan menggunakan jaringan yang mereka miliki untuk memenangkan Gerindra dan PrabowoPada 9 April mendatang,  Haryoto dan kawan-kawan akan mencotreng partai berlambang burung GarudaBahkan ia akan mengerahkan jaringannya untuk mengawasi pelaksanaan pencontrengan di TPS-TPS agar tidak ada kecurangan(aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra Menyodok ke Lima Besar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler