Wiranto: Bangsa Ini Terjebak Egoisme Sektoral

Minggu, 05 April 2009 – 17:04 WIB
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) H Wiranto pesimis terhadap kemampuan pemerintah dalam menyelesaikan berbagai masalah yang akhir-akhir ini menyelimuti bangsa dan rakyat Indonesia.

"Mulai dari soal hutang, pengangguran, lingkungan hidup, hingga kinerja aparat birokrasi yang tidak pernah membaik, tanpa kita sadari sudah mengusik rasa persatuan kitaAkibatnya bangsa ini terjebak dengan egoisme sektoral yang tidak peduli nasib rakyat," tegas Wiranto, saat berkampanye di putaran terakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (5/4).

Gejala ini terjadi, menurut Wiranto, hanya disebabkan karena satu soal saja, yakni para penguasa bangsa dan negara ini yang tidak lagi menggunakan sedikit pun hati nuraninya

BACA JUGA: Jangan Pilih Politisi yang Suka Bohongi Rakyat

"Mereka percaya betul dengan akal dan pikiran, sementara nurani sebagai penyeimbang antara kekuasaan dan kepentingan rakyat tidak digunakan," katanya.

Wiranto berpendapat, kondisi yang merugikan bangsa dan negara yang demikian harus segera diubah
Salah satu caranya ialah lewat kehadiran Partai Hanura, yang sejak awal berdirinya sudah mempersiapkan para calegnya untuk menggunakan hati nurani dalam melakukan perubahan terhadap bangsa ini

BACA JUGA: Survei Versi LRI: PD Teratas

"Siapa pun mereka, jika memimpin tidak menggunakan hati nurani, maka pasti bersikap sombong, imbuh Wiranto yang juga bakal capres dari Partai Hanura ini.

"Jadi, saudara-saudara, jangan heran jika ada di antara para penguasa saat ini yang lebih mengutamakan pencitraan ketimbang mengurus rakyat
Gejala yang demikian merupakan salah satu cara untuk membohongi hati nuraninya," kata Wiranto, di hadapan sekitar 100 ribu kader dan simpatisan Partai Hanura di GBK.

Menurut mantan Menhankam/Pangab TNI itu, pencitraan itu sesungguhnya salah satu upaya untuk mengelabui rakyatnya sendiri

BACA JUGA: Gerindra Menyodok ke Lima Besar

Padahal katanya, hanya keputusan hati nuranilah yang pada akhirnya akan menentukan seseorang pemimpin itu berpihak kepada rakyat atau tidak, dan bukan pencitraan.

Di tempat yang sama, juru kampanye nasional Partai Hanura yang juga mantan Kasad TNI Subagyo HS, mengajak seluruh kader dan simpatisan Partai Hanura untuk segera "berlari", meniru Siti Hajjar yang terus berlari antara Shafa-Marwa untuk sebuah perubahan"Kita harus terus berlari dari sebuah titik yang jelas (menuju) ke sebuah titik yang jelas pulaJangan asal berlari," ujarnya.

Di akhir rangkaian kampanye dan orasi politiknya, Wiranto bersama seluruh kadernya pun lantas melantunkan tembang manis Sebelum Cahaya, dengan diiringi band Letto"Cinta sudah mulai hilang, untuk itu hati nurani harus bangkit," demikian ia melantunkan lirik lagunya(fas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bendera Parlok Aceh Nyasar ke Langkat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler