Tingkah Polah Para Supporter Ba'asyir selama sidang Pembacaan Vonis Kemarin

Pengamanan Habis Rp 40 Juta, Hanya Temukan Ketapel

Jumat, 17 Juni 2011 – 08:08 WIB
BERI DUKUNGAN : Pendukung Abu Bakar Ba'asyir saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (16/6). Sidang berlangsung aman terkendali meski Ba'asir dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.Foto : UKON FURKON SUKANDA/INDOPOS

Sidang Abu Bakar Ba'asyir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak pernah sepi dari kehadiran para pendukungnyaKebanyakan mereka berasal dari Jamaah Ansharut Tauhid (JAT)

BACA JUGA: Otto Syamsuddin Ishak, Pria yang Rela Jadi Investigator Kasus-Kasus HAM

Kemarin semakin banyak pendukung setia Ba'asyir yang hadir
Ulah mereka selama sidang berlangsung membuat petugas keamanan ketir-ketir

BACA JUGA: Melacak Jejak Untung, Terduga Teroris yang Tewas Mencurigakan di Tangan Densus 88


------------------------ ------------------
DHIMAS G.-AGUNG P., Jakarta
---------------------------- --------------

KEMARIN siang (16/6) Ana Lestari benar-benar terpukul
Berulang-ulang tangan kanannya mencoba menyeka air matanya dengan tisu

BACA JUGA: Setelah Lamaran, Anak dan Ibu yang Berboncengan Itu Tewas Ditabrak Bus

Dia menjerit ketika telinganya mendengar hakim memvonis Abu Bakar Ba'asyir harus berada di balik jeruji 15 tahun.

Bukan hanya Ana yang berteriak histerisDi sebelah perempuan dari Ciputat, Tangerang, itu ada dua perempuanSeorang berjilbab hitam dan seorang lagi berjilbab hijauMereka juga menangis keras"Ya Allah, kenapa bisa seperti ituUstad bukan teroris," teriak Ana sambil menahan air mata.

Dengan sesenggukan, perempuan bercadar tersebut tak henti-henti mengecam hakim yang menjatuhkan vonis untuk Ba'asyirBeberapa perempuan bercadar lain mengucap sumpah bahwa pengadilan manusia tidak bersih dan penuh rekayasa"Hakim yang mengadili Ustad Abu adalah mereka yang telah diperiksa Komisi Yudisial (KY) karena tak bersih ketika mengadili Antasari (Antasari Azhar, mantan ketua KPK, Red)," tutur perempuan di sebelah Ana.   

Para perempuan itu semakin terpukul karena merasa hakim tidak memberikan kesempatan kepada Ba'asyir untuk berbicaraSaat itu suara hakim yang terdengar melalui speaker menyatakan bahwa amir JAT tersebut hanya boleh mengatakan langkah hukum selanjutnya"Dia (Ba'asyir, Red) sudah tua, dibebaskan pun tidak berbahaya," imbuh Ana.

Tak lama berselang, para perempuan yang kebanyakan bercadar tersebut tiba-tiba berdiri sambil meneriakkan takbir berkali-kaliItu terjadi ketika Ba'asyir menyatakan akan mengajukan banding"Kami tidak akan pernah menyerah," teriak para pendukung perempuan tersebutJumlah mereka tak sampai 40 orangTapi, selama sidang, kehadiran mereka menarik perhatian sejumlah wartawan yang meliputMaklum, mereka duduk di barisan paling depan dan kerap mengobarkan semangat dengan pekikan takbir.

Kehadiran para pendukung Ba'asyir itu memang memberikan warna tersendiri dalam setiap sidangSaat membeludaknya para pengunjung kemarin, misalnyaKala itu para pendukung pria yang biasa dipanggil ikhwan memberikan peringatan untuk tidak dekat-dekat dengan para perempuan"Bukan muhrim, jangan dekat-dekat woi!" teriak salah seorang ikhwan.

Bukan hanya ituCara mereka memberikan dukungan juga kadang membuat orang lain heranDalam sidang kemarin, para pendukung pria yang berada di luar ruang sidang tiba-tiba melakukan push-up sepuluh kaliItu terjadi setelah Abu Bilal selaku koordinator lapangan massa tersebut mengatakan bahwa mereka harus siaga"Agar mereka siap," tuturnya.

Saat perintah itu keluar dari Abu Bilal, tidak ada yang membantahSecara terstruktur, mereka langsung mengatur barisan dan mengambil posisi untuk push-upPanasnya hawa tidak membuat mereka ragu untuk menempelkan tangan di halaman yang mulai menghangat karena sengatan matahari.

Di lapangan, Ustad Akhwan sebagai pelaksana amir JAT langsung berorasi begitu vonis dijatuhkanSambil terbata-bata dan menahan air mata, dia mengeluhkan diskriminasi terhadap umat IslamMenurut dia, seruan dakwah terhadap tauhid yang disuarakan oleh Ba'asyir justru dianggap melawan negara

"Saya merasa sangat bingung dan sangat kecewaMengapa agama lain diberikan ruang yang luas, tapi umat Islam dibatasi, bahkan tidak pernah diberikan porsi yang seimbang?" katanya.

Dia menambahkan, sebenarnya Ba'asyir adalah seseorang nasionalis sejatiDia peduli bangsa dan arena itu harus diatur secara IslamiSelama ini negara hanya dilihat dari kacamata politikItu yang membuat kasus korupsi dan persoalan sosial tidak pernah selesai"Kendati Ba?asyir dipenjara, perjuangan kami tidak akan berakhir," tegasnya.

Begitu juga saat sidang dibubarkanPara pendukung pria tidak langsung meninggalkan tempat secara biasaMereka malah berlari kecil mengelilingi halaman PN Jakarta Selatan yang luasnya tidak jauh beda dengan lapangan basket ituSetelah tiga kali mengelilingi sambil bernyanyi ala militer, mereka baru keluar gerbang dengan kondisi masih berlari kecil

Beberapa yel-yel yang mereka nyanyikan adalah khaibar-khaibar ya Yahud (ancaman terhadap kaum Yahudi) dan kecaman-kecaman terhadap Detasemen Khusus 88 seperti Densus LaknatullahMereka juga membawa selebaran berisi dukungan terhadap Ba'asyirDi antaranya, Mujahidin Indonesia, Bebaskan Ustadz Abu Bakar Ba?asyir, Jangan Macam-Macam

Meski para pendukung saat sidang kemarin tidak sampai menimbulkan kericuhan, mereka selalu mendapat perhatian penuh dari aparatPara petugas keamanan itu pun ketir-ketir karena ada di antara pendukung yang nakal dan berpotensi memperkeruh suasana"Ada yang membawa ketapel dan sudah diamankan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombespol Baharudin Djafar.

Potensi kerusuhan juga muncul karena anggota JAT biasanya tidak menolerasi adanya penyusupBahkan, salah seorang wartawan media lokal Jakarta ada yang dituduh sebagai intel kepolisian"Rapatkan barisanAda yang berdandan seperti kita, tetapi tidak ada yang mengenalnya," teriak seorang perempuan bercadar yang tidak mau disebut namanya.

Kombespol Baharudin Djafar mengaku lega dengan kondusifnya sidang kemarinSebanyak 2.886 personel dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Selatan plus 550 personel Mabes Polri serta 395 prajurit TNI tidak percuma diturunkan"Sempat ada kabar bakal muncul masalah, tapi ternyata tidak benar," urainya

Lebih lanjut dia menjelaskan, pengamanan sidang Abu Bakar Ba'asyir memakan anggaran hingga Rp 40 jutaAnggaran setiap pengamanan sidang Ba'asyir diakuinya selalu berkisar di angka itu"Dananya tinggi karena selalu melibatkan personel dalam jumlah besar dan persenjataan lengkap," aparnya

Secara terpisah, Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Kombes Sujarno mengatakan, besarnya anggaran pengamanan bergantung pada tingkat ancamannyaAnggaran itu biasanya terserap pada makan juga"Taruhlah satu personel makannya Rp 10 ribuKalau butuh 2.000 personel, berarti butuh Rp 20 jutaan," terang Sujarno.(c2/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Modif Club, Klub Biker Para Difabel yang Gemar Touring


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler