jpnn.com, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 mencatat tingkat kesembuhan penderita corona meningkat menjadi 77,3 persen di Indonesia.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, per Selasa (13/10) ini, ada 4.777 kasus sembuh.
BACA JUGA: Ketua Satgas Minta Masyarakat Tak Sepelekan Covid-19, Ini Nyata, Bukan Rekayasa
Data Kementerian Kesehatan terkini menyebut kasus aktif ada 65.299 kasus atau 19,2 persen dibandingkan rata-rata dunia 21,9 persen.
Jumlah kasus sembuh kumulatif 263.296 atau 77,3 persen di mana kasus sembuh rata-rata dunia 75,1 persen.
BACA JUGA: Satgas Covid-19 Sebut Penurunan Kasus Corona Tergantung Kedisiplinan Bersama
BACA JUGA: Cerita Mayjen Tugas Berperang Melawan Pandemi sampai Lupa Hari
Pada kasus meninggal 12.027 atau 3,5 persen dibandingkan rata-rata dunia 2,85 persen.
Penambahan kasus positif 3.906 kasus.
"Jumlah kesembuhan terus mengalami peningkatan. Di pekan ini kesembuhan mengalami peningkatan 4,4 persen. Kami mengapresiasi provinsi yang terus meningkatkan kesembuhannya," kata dia saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19.
Secara perkembangan mingguan, Wiku mengonfirmasi ada lima provinsi tertinggi mengalami kenaikan kesembuhan.
Di antaranya Jawa Barat naik 2.055 (1.276 menjadi 3.331), Sumatera Barat naik 466 (756 menjadi 1.222), Kepulauan Riau naik 379 (167 menjadi 546), Jawa Tengah naik 324 (1.435 menjadi 1.759) dan Kalimantan Timur naik 190 (1.021 menjadi 1.221).
Untuk daerah dengan persentase kesembuhan tertinggi berada di Maluku Utara (89,23 persen), Gorontalo (88,63 persen), Kalimantan Utara (88,06 persen), Kalimantan Selatan (87,12 persen) dan Jawa Timur (86,18 persen).
"Dimohon sepuluh provinsi itu terus mempertahankan dan meningkatkan angka kesembuhan. Dan provinsi lainnya mari berlomba-lomba untuk mencapai angka kesembuhan tertinggi, sehingga dapat meningkatkan angka kesembuhan secara nasional," tutur Wiku.
Perkembangan kasus kematian Covid-19 pada minggu ini terus menurun menjadi 9,9 persen dari pekan sebelumnya.
Namun, pada pekan ini perhatian ditujukan pada lima provinsi dengan kenaikan kematian tertinggi yakni DKI Jakarta (65), Jawa Tengah (tujuh), Kepulauan Riau (empat), Kalimantan Tengah (tiga) dan Sulawesi Tengah (dua).
"Tingkatkan kualitas pelayanan perawatan Covid-19 di rumah sakit, perbanyak rumah sakit darurat jika diperlukan. Lakukan koordinasi dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan dan Satuan Tugas apabila memerlukan bantuan," lanjutnya.
Meski demikian, perkembangan kasus positif Covid-19 secara mingguan terjadi kenaikan kasus sebesar 5,9 persen.
Pekan ini lima provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi Jawa Tengah (499), Jawa Barat (383), Papua Barat (314), Sulawesi Selatan (277) dan Sulawesi Tenggara (204).
"Perlu perhatian khusus pada lima provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi pada pekan ini," tegasnya.
Lalu melihat peta zonasi risiko secara mingguan, menunjukkan zona merah sebaran daerahnya turun dari 54 menjadi 53, zona oranye meningkat dari 307 menjadi 336, zona kuning turun dari 121 menjadi 100.
Sedangkan zona hijau wilayah tidak ada kasus baru menurun dari 17 menjadi sebelas kabupaten/kota.
Begitu juga daerah tidak terdampak juga menurun dari 15 menjadi 14 kabupaten/kota.
"Sangat disayangkan bahwa terdapat lebih dari 50 persen kabupaten/kota yang sebelumnya berada di zona hijau berpindah menjadi zona kuning, oranye bahkan merah pada pekan ini," ungkapnya.
Melihat jumlah daerah pada zona kuning menyatakan bahwa 65 persen seluruh kabupaten/kota di Indonesia berada risiko sedang.
Data itu, kata Wiku, menandakan daerah lengah atau merasa sudah nyaman dalam penanganan kasus Covid-19.
"Meskipun daerah dengan zona merah atau zona risiko tinggi cenderung menurun jumlahnya setiap pekan, bukan berarti kabupaten/kota sudah merasa aman berada di zona oranye," ujarnya. (tan/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga