Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Petrokimia Gresik Jalankan Program Pendampimgan

Sabtu, 06 Maret 2021 – 20:13 WIB
Petrokimia Gresik menandatangani MoU program pendampingan pertanian Agro Solution. Foto: dok for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Petrokimia Gresik menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) program pendampingan pertanian Agro Solution bersama mitra perwakilan, di Gresik, Jumat (5/2) kemarin.

"Tujuan program Agro Solution adalah peningkatan produktivitas hasil pertanian, dalam rangka mendongkrak kesejahteraan petani melalui pendampingan komprehensif dari hulu hingga hilir," kata Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih, dalam siaran resmi, Minggu (6/3).

BACA JUGA: Petrokimia Gresik Mewadahi Penyintas Covid-19 Mendonorkan Plasma Darah

Selama ini, petani masih memiliki banyak kendala dalam menjalankan usahanya, seperti rendahnya produktivitas pertanian, harga agro-input (pupuk, pestisida, benih dan lainnya) tidak terjangkau.

Kemudian, minimnya akses ke lembaga keuangan, harga jual hasil panen cenderung turun ketika panen raya, belum terlindunginya petani dari risiko gagal panen, infrastruktur yang terbatas, serta kendala lainnya.

BACA JUGA: Luncurkan Program Agro Solution di Lombok Timur, Petrokimia Gresik Tanam Jagung Perdananya

Digna mengungkapkan, Petrokimia Gresik bersama mitra bakal melakukan pendampingan intensif bagi petani dengan memberikan jaminan pasokan sarana produksi, memfasilitasi akses pendanaan serta pemasaran hasil pertanian.

Petrokimia Gresik mendapatkan amanah pendampingan Agro Solution pada 2021 seluas 16.000 hektar (ha), dan penjualan produk pupuk non-subsidi sejumlah 8.000 ton yang terdiri dari 4.800 ton NPK non-subsidi dan 3.200 ton Urea non-subsidi.

BACA JUGA: Petani Aceh Didorong Manfaatkan Subsidi Premi AUTP

Implementasinya, Petrokimia Gresik bekerja sama dengan 47 mitra dengan potensi areal tanam sebesar 25.346 ha atau 158 persen dari target. Sedangkan hingga 28 Februari 2021 luas tanam yang sudah terealisasi sebesar 2.629,86 ha (17 persen).

Petrokimia Gresik mengawali program ini di lahan seluas 108 hektare di Desa Pringgabaya Utara, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan tanaman jagung pada 9 Januari 2021 lalu.

"Melalui program tersebut, kami juga mengedukasi petani untuk tidak bergantung pada pupuk subsidi. Pupuk non-subsidi dengan komposisi yang tepat mampu meningkatkan produktivitas sekaligus kesejahteraan petani," imbuh Digna.

Adapun enam perwakilan mitra yang ikut menandatangani MoU meliputi PT Ijo Sidho Agro (Ngawi), CV Kembar Jaya (Jombang), PT Srikandi Kriya Madani (Bondowoso), CV Sucses Agro Mandiri (Madiun), PT TaniJoy Agriteknologi Nusantara-Fintech (Jakarta), dan PT Murni Sri Jaya (Sragen).

"Agro Solution mengusung konsep usaha pertanian dari hulu hingga hilir, sehingga program ini menguatkan program Solusi Agroindustri, khususnya upaya menjaga kedaulatan pangan nasional di tengah pandemi Covid-19," ungkapnya.

Sementara itu, di kesempatan yang sama Petrokimia Gresik menandatangani Joint Business Planning (JBP) Retail Management atau Customer Centric Model (CCM).

Digna menjelaskan, CCM merupakan salah satu program inovasi Petrokimia Gresik untuk meningkatkan penjualan pupuk non-subsidi di pasar retail.

Program berfokus pada kemitraan strategis dengan distributor, kios dan petani serta membangun kekuatan digital dalam rantai pasok produk pupuk, dan memberikan pelayanan penuh kepada pelanggan.

Untuk tahap pertama terdapat 98 distributor yang tergabung.

Digna mengungkapkan, pogram ini diinisasi untuk meningkatkan penjualan pupuk non-subsidi.

Selain itu, CCM berupaya meningkatkan sistem manajemen distributor excellence, memperkuat hubungan dengan distributor, retailer dan petani, memberikan input produk yang dibutuhkan konsumen serta standardisasi model bisnis untuk distributor dan retailer.

Target penjualan pupuk non-subsidi project CCM sebesar 179.200 ton, dengan rincian Urea non-subsidi 32.000 ton dan NPK non-subsidi 147.200 ton. Sedangkan realisasi penjualan sampai dengan 28 Februari 2021 mencapai 22.672,6 ton atau 13 persen.

"Kami meyakini melalui program ini kami akan menjadi market leader dan dominant player di sektor agroindustri," katanya.

Komisaris PT Srikandi Kriya Madani, Suprapedi berpendapat bahwa program Agro Solution merupakan terjemahan dari instruksi Presiden RI terkait peningkatan produktivitas pertanian.

Agro Solution ini akan dijadikan sebagai role model untuk diterapkan lebih luas lagi. (rdo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Musim Panen Tiba, Begini Harapan Kementan Kepada Petani


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler