jpnn.com - TEMINABUAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdik) Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel), Papua Barat Daya, terus berupaya meningkatkan kualitas guru di daerah tersebut.
Disdik Sorsel menganggarkan Rp 300 juta untuk meningkatkan kualitas guru yang aktif mengajar dengan mengikutsertakan mereka pada sejumlah program pelatihan.
BACA JUGA: Serahkan SK PPPK Bagi 489 Guru di Banten, Al Muktabar Sampaikan Pesan Ini
Kepala Disdik Sorsel Hengki Gogoba mengatakan bahwa pelatihan yang akan diselenggarakan itu dikhususkan bagi guru yang aktif mengajar di sekolah.
"Dengan meningkatkan kualitas guru maka akan berdampak pada siswa yang didik. Guru yang tidak aktif mengajar tentu tidak akan mengikuti kegiatan tersebut," kata dia di Teminabuan, Kamis (4/4).
BACA JUGA: Buka Kongres III Pergunu, Khofifah Minta Kualitas Guru Harus Ditingkatkan
Dia menambahkan ada juga program musyawarah guru mata pelajaran yang tengah dijalankan di Sorsel. Program itu untuk mendeteksi keaktifan guru serta kemampuan dalam memberikan materi kepada siswa.
"Kami siapkan anggaran bervariasi untuk peningkatan kualitas guru, tujuannya agar generasi penerus nantinya benar-benar mendapatkan ilmu yang bermanfaat bagi masa depan mereka," terang Hengki.
BACA JUGA: Terungkap 2 Penyebab Masalah Guru Honorer Rumit, Banyak yang Belum jadi PPPK
Dia mengatakan selain meningkatkan kualitas guru, salah satu program yang menjadi fokus Pemkab Sorsel adalah Sekolah Sepanjang Hari (SSH) yang berlangsung di Distrik Konda.
"Program itu dipastikan tahun ini tetap berjalan, karena sudah disiapkan anggaran Rp 10 miliar untuk melengkapi sarana prasarana yang belum dibangun," kata dia.
Hengki Gogoba berharap penerapan SSH itu dapat diselenggarakan di seluruh Tanah Papua, karena membawa dampak positif bagi kemajuan anak Papua, yang putus sekolah. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi