jpnn.com, CIKAMPEK - PT Pupuk Indonesia meluncurkan Program Customer Centric Model di Kantor Pupuk Kujang di Cikampek, pada Rabu (17/2).
Customer Centric Model (CCM) merupakan program Pupuk Indonesia yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan, terutama petani sebagai pelanggan utama dengan memperkenalkan produk-produk ritel Pupuk Indonesia Grup, yang sesuai dengan kebutuhan pertanian.
BACA JUGA: Peduli Usaha Kecil, Pupuk Indonesia Grup Gaet 2.030 UMKM Sepanjang 2020
Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto mengatakan melalui program ini perseroan berusaha memperkuat kemitraan dengan distributor dan kios selaku pihak yang dekat dengan konsumen.
“Kepada distributor, kios, dan seluruh mitra usaha Pupuk Indonesia Grup, kami mengucapkan terima kasih atas hubungannya selama ini. Kami harap hubungan itu tidak berkurang dan InsyaAllah akan meningkat lagi, dan mari bersama-sama melaksanakan program CCM ini dengan baik,” tutur Nugroho.
BACA JUGA: Marshanda Ungkap Karen Pooroe Selingkuhi Arya Claproth Saat Berstatus Suami Istri
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal mengungkapkan sesuai dengan proses transformasi di Pupuk Indonesia Grup, program ini adalah salah satu inisiatif strategis yang menjadi pilar transformasi tersebut.
“Perusahaan harus mengubah mindset, dari yang semula production centric, menjadi customer centric. Perusahaan dituntut untuk lebih peka terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan, khususnya para end user, yaitu petani, baik itu untuk tanaman pangan, hortikultura maupun komoditas lainnya,” ujar Gusrizal.
BACA JUGA: Gandeng Ratusan Petani, Pupuk Indonesia Lakukan Penyemprotan Hama di Jember
Menurut Gusrizal, Pupuk Indonesia berharap dapat lebih baik lagi menjangkau dan menyentuh pelanggan, yaitu para petani, melalui program CCM.
“Kami ingin memberikan layanan yang lebih baik lagi dalam memenuhi kebutuhan petani. Dan kuncinya terletak pada bagaimana kita membina hubungan yang baik dengan para distributor dan pemilik kios. Riset membuktikan bahwa peran distributor dan kios sangat penting dalam membantu petani menentukan pilihan kebutuhan pupuk dan input lainnya,” lanjut Gusrizal.
Pada 2020 lalu, pilot project program CCM telah dilaksanakan di empat Kabupaten, yakni Batu, Lamongan, Indramayu, dan Sukabumi.
Selanjutnya, selama tahap pertama CCM pada 2021, program CCM direncanakan untuk diadakan di 85 Kabupaten dan Kota yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Pilot project program CCM telah menunjukkan hasil yang positif, yakni adanya pertumbuhan penjualan yang mencapai siginifikan.
Ke depannya, melalui program CCM perseroan berencana membangun distributor excellence, memperkuat hubungan dengan distributor, kios dan petani, membangun kolaborasi, membangun digitalisasi yang terintegrasi, menciptakan pelayanan yang unggul serta memberi tanggapan cepat saat muncul kendala.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stok Pupuk Bersubsidi di Sulteng Aman, Mentan: Distribusi Harus Tepat Sasaran
Redaktur & Reporter : Yessy