jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan workshop dan perlombaan content creator terkait diseminasi informasi Pilkada 2020.
Di tengah pandemi, rupanya tidak menyurutkan semangat Kominfo untuk mempersiapkan Pilkada 2020.
BACA JUGA: Kominfo: Tidak Ada Pemblokiran Media Sosial
Direktur Informasi dan Komunikasi Politik Hukum dan HAM Kominfo Bambang Gunawan mengakui ada kekhawatiran jumlah partisipasi masyarakat yang datang ke TPS pada 9 Desember 2020 nanti akan turun karena takut terpapar Covid-19.
Karena itu, pihaknya mendorong para content creator membuat konten-konten kreatif untuk sosialisasi kepada masyarakat luas tentang pentingnya Pilkada 2020, khususnya bagi pemilih muda yang secara demografis paling banyak.
BACA JUGA: Di NTT Internet Masih Susah, Kampanye Pilkada 2020 Daring pun Nyaris Tak Ada
“Kita tidak perlu khawatir karena KPU sudah menjamin sesuai dengan protokol kesehatan. Ada jaga jarak, memakai masker, cuci tangan dan lain-lain. Kita perlu juga mengajak partisipasi masyarakat terutama anak-anak muda. Gimana nanti calon-calon pemilih ini tertarik. Makanya kita libatkan content creator untuk membuat video, infografis, poster. Kita libatkan mereka semua, kita libatkan juri-juri yang kompeten,” ujar Bambang dalam acara Temu Netizen Teras Negeri, Kamis (15/10).
Langkah ini menurutnya untuk mendukung KPU yang menargetkan partisipasi masyarakat pada Pemilihan Serentak 2020 sebesar 77 persen bisa tercapai.
BACA JUGA: Bawaslu Sarankan Paslon Pilkada 2020 Terapkan Kampanye Virtual, Tak Usah Blusukan
“Porsi yang kita berikan adalah bagaimana content creator ini bisa menarik orang, generasi milenal berpartisipasi datang ke TPS. Kita pancing agar mereka bikin konten-konten yang menarik,” tutur Bambang.
Koordinator Informasi Komunikasi Hankam Kominfo, Dikdik Sadaka menambahkan, produksi konten kreatif sangat besar dampaknya, untuk itu diperlukan konten yang mudah dipahami dan dimengerti masyarakat.
“Konten kreatif membutuhkan peran content creator, bagaimana mengeluarkan ide-ide, gagasan-gagasan dari paslon-paslon yang informatif dan mudah ditangkap masyarakat. Bagaimana kita menggunakan medsos untuk kebaikan kita, untuk menyukseskan Pemilihan 2020,” seru Didik.
Pada kesempatan yang sama, Digital Content Creator Manager Poligrabs Indraswari Agnes memaparkan demografis Pemilih muda di Indonesia berkisar di usia 19-34 tahun. Indonesia merupakan negara terbesar ke-3 dalam hal penggunaan media sosial.
“Content creator itu sangat dibutuhkan karena pemilih lebih banyak di generasi muda, di usia produktif. Kita melihat content creator sangat penting untuk mengemas semua informasi Pemilihan 2020 melalui media sosial, lewat poster, infografis, video dan lain-lain,” tandasnya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy