jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai memfasilitasi pengusaha meningkatkan ekspor dari berbagai daerah sebagai upaya mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN), yang merupakan langkah konkret pemerintah menggenjot perekonomian di masa pandemi Covid-19.
Salah satunya adalah memperkenalkan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor Industri Kecil Menengah (KITE IKM).
BACA JUGA: Pengusaha Harus Manfaatkan Fasilitas Kepabeanan, Salah Satunya KITE IKM
Kanwil Bea Cukai Jawa Barat, misalnya, melakukan asistensi dan pengenalan fasilitas KITE IKM kepada Kelompok Tani Gotong Royong Manglayang yang berlokasi di Manglayang, Kabupaten Sumedang, Jumat (4/12).
Kepala Kanwil BC Jabar Saipullah Nasution yang diwakili Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat Puput Hernyadi, mengatakan kelompok tani ini terdiri dari para petani yang membudiyakan tanaman kopi hingga didapatkan produk akhir berupa biji kopi dan kopi bubuk kemasan.
BACA JUGA: Dukung PEN, Bea Cukai Dorong UKM Dengan Fasilitas KITE-IKM
"Dengan kualitasnya yang sangat baik, rencananya biji-biji kopi tersebut sebagian akan diekspor ke Jerman pada tahun 2021,” papar Puput.
Fasilitas KITE IKM sangat cocok untuk dimanfaatkan oleh industri yang ingin mengembangkan usahanya terutama melakukan ekspor.
BACA JUGA: Dorong Ekspor Nasional, Bea Cukai Jakarta Tambah Izin Fasilitas Dua Perusahaan Ini
Dengan fasilitas tersebut, IKM memperoleh kemudahan pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor untuk alat dan bahan yang digunakan untuk menghasilkan produk tujuan ekspor.
Sementara itu, salah satu komunitas UMKM Jambi menggelar "Ngobrol Kreatif Produk Lokal Menuju Global" bersama Bea Cukai Jambi serta perwakilan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jambi, di Saung Kolaborasi Ne'no Coffee, Puri Mayang, Jambi.
Kegiatan inj dalam rangka evaluasi terkait perkembangan produksi para UMKM Jambi, baik dalam bidang makanan seperti ne'no coffee, stik tempoyak, pempek balap, kerajinan dari sabut kelapa, serta olahan produk limbah pelepah pinang menjadi peralatan makan pengganti styrofoam.
Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Jambi Enny Efriani mengatakan di tengah pandemi Covid-19 ini, para UMKM masih giat berproduksi dan memasarkan produknya, meski masih dalam skala lokal.
"Kami siap mendukung industri-industri kecil yang sedang berproses menuju pasar global dengan memberikan asistensi terkait fasilitas KITE IKM,” terang Enny.
Sementara itu, Bea Cukai Gresik hadir pada acara pelepasan ekspor yang digelar di PT Bumi Menara Internusa Lamongan.
Ini sebagai langkah nyata dalam mendukung program PEN melalui ekspor di bidang non-migas oleh UMKM Gresik.
Acara ini dihadiri secara langsung oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, beserta instansi pemerintah terkait lainnya.
“Diharapkan dengan meningkatnya ekspor non-migas, akan menjadi efek domino terhadap peningkatan UMKM yang pada akhirnya dapat kembali memulihkan perekonomian nasional,” ujar Bier Budy Kismulyanto, Kepala Kantor Bea Cukai Gresik Bier Budi di acara yang berlangsung dengan tetap mematuhi protokol kesehatan itu.
Sementara itu, Bea Cukai Yogyakarta mengunjungi pabrik Keju Mazaraat Artisan Cheese yang berlokasi di Cangkringan Sleman Yogyakarta. Kunjungan ke pabrik keju ini diikuti oleh Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai VI, Turanto Sih Wardoyo, serta disambut langsung oleh pemilik sekaligus pendiri Mazaraat Artisan Cheese, Jamie Najmi.
Bea Cukai Surakarta juga melakukan koordinasi dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) guna menindaklanjuti pengadaan Rumah Solusi.
Pertemuan yang dilaksanakan di Kantor LPEI Surakarta ini, dipimpin oleh Kepala Kantor Bea Cukai Surakarta Budi Santoso.
”Koordinasi dengan instansi lainnya seperti LPEI ini, kami harapkan dapat mendukung program PEN, dan membantu pengusaha IKM dalam pembiayaan untuk memperbesar bisnis untuk dapat bersaing dipasar global,” ujar Budi. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy