jpnn.com, JAKARTA - Corporate Forum for Community Development (CFCD) menggelar studi komparatif pascatambang (post mine) ke Jepang mulai 24 Juni hingga 4 Juli 2019.
Studi itu dilakukan untuk terus memperbaiki pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) di sekitar wilayah operasional pascatambang.
BACA JUGA: Mulai Tahun Depan Beli Elpiji 3 Kg Harus Pakai Kartu
“Studi komparatif yang memberangkatkan sebanyak 55 peserta ke Jepang ini terbit merupakan kerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),” ujar Ketua umum CFCD Sudarmanto, Senin (24/6).
BACA JUGA: CFCD Bantu Pemprov Kalteng Buat Cetak Biru PPM
BACA JUGA: Industri Pertambangan Masih Menggiurkan
Dalam studi banding kelima keluar negeri yang digelar oleh CFCD juga turut diikuti oleh perwakilan dari Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Timur serta perwakilan dari DPRD Kalimantan Timur.
Sudarmanto menambahkan, studi komparatif CFCD post mine kali ini dibagi dalam dua gelombang keberangkatan.
BACA JUGA: Dompet Pak Ignasius Jonan Ketinggalan di Pesawat
Keberangkatan pertama pada 24 Juni 2019 12 peserta. Gelombang kedua pada 28 Juni 2019 memberangkatkan 43 peserta.
Adapun total peserta yang berangkat dalam dua gelombang berjumlah 55 orang yang terdiri dari 37 pria serta 18 wanita.
Menurut Sudarmanto, nantinya semua peserta studi komparatif akan bertemu selama tiga hari di lokasi pascatambang Mitsubishi material yang berada di Pulau Sado.
“Mereka menerima materi secara langsung bagaimana penataan dan pengelolaan kawasan pasc tambang agar bermanfaat dan mendatangkan nilai tambah bagi masyarakat sekitar,” ujar Sudarmanto.
Adapun 21 perusahaan tambang yang mengikuti comparative study di Jepang di antaranya meliputi PT Kayan Putra Utama Coal, PT Alhasanie, PT Alamjaya Bara Pratama, PT Rantau Panjang Utama Bhakti, PT Komunitas Bangun Bersama, PT Indo Mining, PT Kutai Energi, PT Trisena Mineral Utama, dan PT Admitra Baratama Nusantara.
Ada pula PT Bangun Olah Sarana Sukses, PT Nusantara Berau Coal, PT Kaltim Jaya Bara, PT Lana Harita Indonesia, PT Singlurus Utama, PT Fajar Sakti Prima, PT Bara Tabang, PT Multi Harapan Utama, PT Boro mandiri Inti Perkasa, PT Riung Mitra Lestari, PT Silva Sari Mineral, dan PT Bara Energi Lestari. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PT Timah, BUMN Tambang Pertama Selesaikan Dokumen RIPPM
Redaktur : Tim Redaksi