Tingkatkan Produksi Padi, Kementan Berikan 153 Pompa Air ke Kabupaten Bengkulu Selatan

Minggu, 18 Agustus 2024 – 21:19 WIB
Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan 153 unit pompa air dan tujuh unit irigasi perpompaan ke Kabupaten Bengkulu Selatan. Foto: dok Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan 153 unit pompa air dan tujuh unit irigasi perpompaan ke Kabupaten Bengkulu Selatan.

Berkat program pompanisasi ini, Kabupaten Bengkulu Selatan tetap bisa memanfaatkan lahan sawah tadah hujan yang mereka miliki, bahkan saat musim kemarau.

BACA JUGA: Kementan Dorong Petani di Banjar Menyukseskan Perluasan Areal Tanam

“Bantuan ini dipasang di sembilan kecamatan, memungkinkan para petani untuk menanam padi lebih dari sekali dalam setahun,” ungkap Direktur Perbenihan Hortikultura, Inti Pertiwi Nashwari, yang juga menjabat sebagai Penanggung Jawab Program Penambahan Areal Tanam (PAT) di Provinsi Bengkulu, pada keterangan pers, 18 Agustus 2024.

Sawah tadah hujan sangat bergantung pada curah hujan sehingga risiko kekeringan sangat tinggi.

BACA JUGA: Kementan Penuhi Kebutuhan Air Program PAT di Riau Lewat Bantuan Pompanisasi

Oleh karena itu, bantuan pompa bisa membantu petani dalam memanfaatkan sawah tadah hujan, bahkan saat kemarau.

Dengan program pompanisasi, Bengkulu Selatan bisa menambah areal tanam seluas 835 hektare hingga pertengahan bulan.

BACA JUGA: Melalui Ngobras, Kementan Jabarkan Nilai Tambah Hasil Perkebunan

Target pada Agustus ini, luas tambah tanam bisa mencapai 1.000 hektare.

“Kami akan terus mendorong penambahan areal tanam padi di Bengkulu Selatan yang memiliki potensi lahan yang cukup besar,” ungkap Inti.

Bengkulu Selatan juga masih memiliki potensi sumber air yang besar untuk dioptimalkan dalam penanaman padi.

Salah satu sumber tersebut adalah aliran Sungai Kedurang yang debit airnya diprediksi tetap baik hingga empat bulan mendatang.

Para petani di Desa Betungan, Kecamatan Kedurang Ilir, memiliki inisiatif dengan membuat bendungan dan sodetan sederhana untuk menampung air.

Berkat inisiatif itu, petani bisa mengairi lahan kurang lebih seluas 300 hektare.

“Inisiatif para petani itu sangat kami hargai. Kami pun memberikan bantuan pompa tiga inch serta fasilitasi irigasi perpompaan untuk menjamin keberhasilan pertanaman,” terang Inti.

Dia mengapresiasi kontribusi semua pihak dan menegaskan komitmen Kementan dalam mendukung penambahan areal tanam di Bengkulu Selatan.

Inti meyakini, penambahan areal tanam bisa menjadi kunci peningkatan produksi padi.

“Fasilitas pompa air dan irigasi perpompaan ini semoga bisa dioptimalkan untuk memastikan keberhasilan pertanaman padi di Bengkulu Selatan,” jelasnya.

Sebelumnya, Inti sempat memimpin koordinasi bersama Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan, Sakimin, Pasiter Kodim 0408/BS Kapten Inf.

Dimyati, dan koordinator penyuluh pertanian di Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, pada 16 Agustus lalu.

Koordinasi ini merupakan tindak lanjut dari komitmen bersama untuk mempercepat penambahan pertanaman padi guna menjamin ketersediaan pangan di tengah tantangan perubahan iklim.

Sakimin mengungkapkan pihaknya terus berkolaborasi bersama seluruh jajaran Bengkulu Selatan untuk berkontribusi menjaga produksi padi.

“Kami berkomitmen mendukung program PAT. Meski beberapa lokasi dihadapkan pada beberapa kendala, seperti serangan hama tikus atau perbaikan irigasi, kami telah mengambil sejumlah langkah strategis sehingga optimistis mampu mencapai target luas tambah tanam 1.000 hektare pada bulan Agustus ini," ujar Sakimin.

Kapten Inf. Dimyati juga menegaskan dukungan dari jajaran Kodim 0408/BS dalam mendampingi para petani.

Dimyati menyebutkan bahwa jajarannya memetakan lahan yang membutuhkan bantuan irigasi perpompaan ataupun pompa air.

“Dukungan dari Babinsa dan seluruh tim Kodim 0408/BS telah membantu mengawal dan mengidentifikasi lokasi potensial di Bengkulu Selatan,” sebutnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tani Merdeka: Sudaryono Bakal Bikin Perubahan di Kementan


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler