Sekretaris Perusahaan PT Timah Abrun Abubakar mengatakan, tahun ini permintaan pasar internasional pada produk timah diperkirakan naik 2 persen dibanding tahun lalu
BACA JUGA: Telkom Latih Aparat Gunakan Internet
Tapi, karena ketatnya pasokan, harga melonjakData menunjukkan, sepanjang semester I 2011, harga timah di pasar London Metal Exchange (LME) sempat menyentuh harga tertinggi di level USD 33.255 per metrik ton dan harga terendah USD 24.600 per metrik ton
BACA JUGA: Angkasa Pura I Berganti Nama
Adapun rata-rata harga USD 29.337 per metrik ton atau 67 persen di atas rata-rata harga periode sama tahun sebelumnya USD 17.529 per metrik ton.Tingginya harga timah tersebut, kata Abrun, mengerek pendapatan dan laba perseroan
BACA JUGA: Indeks Mendatar Jelang Libur Lebaran
Sedangkan laba bersih perseroan melesat lipat dua atau 113,76 persen dari Rp 322,31 miliar menjadi Rp 688,99 miliar.Bagaimana dengan kinerja keuangan lain? Abrun menyebut, beban pokok pendapatan naik dari Rp 3,06 triliun menjadi Rp 3,577 triliunNamun, rasio beban terhadap pendapatan perseroan menurun karena harga jual produk yang naik"Karena itu, laba kotor perseroan melonjak tinggi dari Rp 689,07 miliar di semester pertama tahun lalu menjadi Rp 1,252 triliun tahun ini"Adapun laba bersih per saham naik dari Rp 64 per lembar menjadi Rp 137 per lembar," katanya.
Meski demikian, sepanjang enam bulan pertama tahun ini, harga saham perusahaan yang melantai di BEI dengan kode TINS ini justru turun 9 persen menjadi Rp 2.500 per lembar di akhir Juni 2011 dibandingkan Rp 2.750 di akhir 2010 laluBahkan, akibat guncangan pasar modal beberapa pekan terakhir, harga saham Timah sempat rontokPada perdagangan kemarin, saham Timah ditutup di Rp 2.250(owi/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Batam Sosialisasi Layanan Tanpa Suap
Redaktur : Tim Redaksi