Tiongkok Jamin Proyek Listrik Nasional

Kredit Tetap Lancar, Pembangkit 10 Ribu MW Tak Terganggu

Jumat, 24 Oktober 2008 – 01:39 WIB
Presiden SBY mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden RRT Hu Jintao,di Great Hall The People Beijing, China, Kamis (23/10) pagi. Kedua pemimpin sepakat meningkatkan strategic partenrship. Foto; ABROR RIZKI / RUMGAPRES
BEIJING – Krisis finansial dunia tak mengurangi minat Tiongkok untuk berinvestasi di bidang energi dan infrastruktur di IndonesiaPresiden Tiongkok Hu Jintao kemarin menjamin pemerintahnya tidak akan mengurangi kredit untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur di Indonesia

BACA JUGA: Australia Danai Proyek Infrastruktur

Termasuk, proyek percepatan pembangunan kelistrikan 10 ribu MW.

Penegasan tersebut disampaikan Presiden Hu Jintao dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Great Hall of The People, Beijing, Kamis (23/10)
Pertemuan juga dihadiri sejumlah menteri

BACA JUGA: Menkeu Usul Batas Atas PPnBM Naik 200%

Di antaranya, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menkes Siti Fadilah Supari, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Lingkungan Hidup Rahmat Witoelar, Kepala Badan Intelijen Negara Syamsir Siregar, dan Menseskab Sudi Silalahi


’’Presiden Hu Jintao menekankan, walau ada krisis finansial dunia, kerja sama ekonomi dan loan Tiongkok untuk Indonesia akan terus diberikan,’’ ujar Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal setelah pertemuan

BACA JUGA: Laba Semen Gresik Tbk Naik

’’Presiden Hu juga menegaskan dalam situasi dunia yang kering kredit, Tiongkok akan terus bekerja sama dalam proyek-proyek infrastruktur, energi, dan kelistrikan, termasuk proyek listrik 10 ribu megawatt,’’ sambungnya.

Dalam pembicaraan selama 30 menit tersebut, Presiden SBY mengucapkan selamat pada Pemerintah Tiongkok atas keberhasilan penyelenggaraan Olimpiade Beijing 2008 dan program ruang angkasaPresiden SBY juga meminta hubungan strategis kedua negara ditingkatkan, terutama dalam proyek-proyek energi dan infrastruktur

’’Presiden juga menyinggung masalah kontrak gas di Tangguh dan meminta agar dibahas lebih lanjut demi hubungan baik kedua negaraPresiden Hu Jintao welcome dan akan menerima tim teknis yang akan dipimpin Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati,’’ terang Dino.

Dalam kesempatan terpisah, Dino menjelaskan Presiden SBY telah menerima telepon dari Presiden Amerika Serikat George Walker BushDalam pembicaraan tersebut, Bush menanyakan pendapat Indonesia tentang situasi krisis finansialBush juga menanyakan bila ada pertemuan pemimpin dunia, siapa yang harus diundang untuk hadir

Presiden SBY menyarankan agar Amerika Serikat berinisiatif menggelar pertemuan pemimpin negara-negara maju dan berkembang yang tergabung dalam G-20’’Sebab, dalam G-20 terdapat keseimbangan antara negara maju dan berkembang, juga keseimbangan perwakilan kawasan,’’ katanya.

Usul Presiden SBY ternyata ditindaklanjuti Presiden BushAmerika Serikat rencananya menjadi tuan rumah pertemuan negara-negara G-20 pada 15 NovemberPertemuan tersebut akan membahas upaya bersama mengatasi dampak krisis finansial agar tidak berkembang menjadi resesi global(noe/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KS Mulai Kaji Penjualan Strategis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler