jpnn.com - SURABAYA – Investor Tiongkok menjajaki peluang berinvestasi di industri galangan kapal (shipbuilding) di Jawa Timur.
Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim Lili Soleh Wartadipradja menuturkan, Jatim dinilai unggul untuk industri galangan kapal berkapasitas kecil. Yakni, kurang dari 30 gross tonnage (GT).
BACA JUGA: Iran Resmi Jadi Pemasok Gas Elpiji Indonesia
’’Kita (Jatim, Red) punya industri galangan kapal kecil di Surabaya, Lamongan, dan Gresik. Per tahun rata-rata bisa menghasilkan 75 unit kapal 30 GT,’’ kata Lili di Surabaya kemarin (13/10).
Meski Jatim sudah mempunyai industri galangan kapal, output 75 unit kapal tangkap ikan per tahun dinilai masih kurang.
BACA JUGA: Pertamina Menangi Proyek Rp 26 Triliun
Alasannya, pemerintah menargetkan membangun 3.500 unit kapal hingga 2019. Dengan infrastruktur dan teknologi industri yang belum memadai, Indonesia baru mampu menghasilkan 300 unit kapal per tahun.
Jika nanti investor dari Tiongkok benar-benar menanamkan modal, kapasitas produksi kapal yang sangat jauh di bawah target itu diharapkan bisa meningkat.
BACA JUGA: Fantastis!Negara Sudah Terima Rp 792,43 Triliun
’’Kapal yang mereka produksi itu nanti digunakan untuk memenuhi kebutuhan nasional, tidak untuk diekspor. Jadi, selain jadi lokasi produksi, kita sekaligus menjadi target market mereka,’’ ungkap Lili.
Kapal yang akan diproduksi calon investor asal Provinsi Fujian tersebut berkapasitas lebih dari 30 GT.
Karena itu, upaya tersebut tidak mematikan industri perkapalan domestik. Selain itu, serapan tenaga kerja yang dibutuhkan sekitar 400 orang.
’’Industri perkapalan kita juga bisa mendapatkan manfaat berupa kerja sama dengan galangan kapal baru,’’ terang Lili.
Ada tiga lokasi yang ditawarkan, yaitu Lamongan, Probolinggo, dan Banyuwangi. Setiap pabrik membutuhkan luas tanah minimal sepuluh hektare.
Tiongkok menjadi negara asal calon investor terbanyak, yakni 35 perusahaan. Dalam izin prinsipnya, nilai investasi yang diajukan mencapai Rp 2,24 triliun dengan serapan tenaga kerja 1.902 orang. (rin/c14/noe/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... September 2016, Kontrak Baru Adhi Karya Capai Rp 11 triliun
Redaktur : Tim Redaksi