Tiongkok Panen Dolar di Tengah Pandemi, Amerika Serikat Tak Mampu Menandingi

Selasa, 26 Januari 2021 – 17:45 WIB
Amerika Serikat kembali memperketat peraturan pedoman pemberian visa bagi para wartawan dari Tiongkok. Perubahan aturan itu muncul di tengah ketegangan antara kedua negara. Foto: Reuters

jpnn.com, JAKARTA - Laporan terbaru Forbes mengungkapkan bahwa perusahaan asing terus berinvestasi di Tiongkok, meski negara tersebut tidak luput dari pandemi COVID-19.

Artikel yang dirilis pada Minggu (24/1) tersebut mengutip data terbaru Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) yang menyebutkan bahwa Tiongkok menjadi penerima arus investasi terbesar di dunia pada 2020.

BACA JUGA: Begini Perlakuan terhadap 153 WN Tiongkok Begitu Tiba di Bandara

Menurut Forbes, perusahaan-perusahaan Barat terus mencurahkan sumber daya mereka ke perekonomian yang berkembang pesat tersebut.

Artikel tersebut secara spesifik menyebut Tesla yang tengah meningkatkan kapasitas produksinya dengan megafactory di Tiongkok.

BACA JUGA: Kritik Tajam Irwan Fecho kepada Pemerintah soal Masuknya 153 WN Tiongkok

Selain itu, ada raksasa minuman soda PepsiCO Inc. yang pada tahun lalu menggelontorkan USD 705 juta (Rp 9,9 triliun) untuk membeli salah satu merek makanan ringan Tiongkok.

"Perusahaan AS dan asing lainnya akan terus berinvestasi di Tiongkok karena negara tersebut masih menjadi salah satu perekonomian paling tangguh selama pandemi global dan lantaran potensi pertumbuhan di masa depan masih lebih kuat dibandingkan kebanyakan perekonomian besar lainnya," kata Adam Lysenko, analis Rhodium Group, dalam artikel tersebut.

BACA JUGA: Inikah Pertanda Joe Biden Tidak Akan Jadi Sahabat Tiongkok?

Meski Tiongkok menerapkan langkah karantina wilayah (lockdown) ketat berskala besar pada awal 2020, sektor manufaktur mereka terus ditingkatkan.

Hasilnya, negara itu menjadi satu-satunya perekonomian besar yang melaporkan pertumbuhan ekonomi pada 2020."

Menurut data UNCTAD, investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) global anjlok 42 persen pada 2020. Pada rentang waktu yang sama, FDI ke Tiongkok naik 4 persen menjadi USD 163 miliar.

Lonjakan tersebut menjadikan negara tersebut sebagai penerima arus investasi terbesar di dunia pada 2020, disusul oleh AS. (xinhua/ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler