jpnn.com - SINGAPORE- Pejabat tinggi militer Tiongkok mulai geram atas kritik dari Amerika Serikat terkait sengketa di Laut China Selatan. Bahkan pada akhirnya, mereka berani memperingatkan AS agar tidak terus ikut campur dalam masalah regional.
Minggu (1/6) kemarin, dalam Dialog Shangri-La, di Singapura, Wakil Kepala Staf Umum Militer Tiongkok, Letnan Jenderal Wang Guanzhong mengkritik pernyataan Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel yang mengatakan Tiongkok menjadi penyebab destabilisasi atau tindakan sepihak di Laut China Selatan.
BACA JUGA: Junta Terus Tangkapi Warga
Para pejabat senior lainnya juga mengkritik 'campur tangan' AS dalam masalah itu, dan mengirim sinyal ancaman, bahwa jika AS sedikit lagi melakukan kesalahan strategi dalam kasus ini, Tiongkok bisa menganggapnya sebagai undangan permusuhan antara dua negara ekonomi terbesar di dunia itu.
"Sekretaris Hagel, dalam ruang publik, dengan banyak orang, secara terbuka sudah mengkritik Tiongkok tanpa alasan, " ujar Wang seperti dilansir dari International Business Times, Selasa (3/6).
BACA JUGA: Juan Carlos Terbelit Banyak Skandal
"Selama bertahun-tahun, Tiongkok tidak pernah aktif memprovokasi sebuah insiden atas hal-hal kedaulatan Tiongkok, wilayah dan batas-batas maritim," kata Wang.
Sebelumnya, Hagel mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir, Tiongkok telah melakukan destabilisasi, tindakan sepihak di Laut China Selatan.
BACA JUGA: Bajak Laut Meningkat di Perairan Asia Tenggara
"AS tidak melihat ke arah lain lagi, jika ada negara-negara yang tidak menaati aturan internasional," ujar Hagel.
Sementara dari National Defense University of the People’s Liberation Army, Mayor Jenderal Zhu Chenghu menambahkan, Amerika Serikat membuat kesalahan strategis.
"Jika Anda (AS) menjadikan Tiongkok sebagai musuh, maka Tiongkok akan benar-benar menjadi musuh AS," ujarnya. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Belum Berencana Evakuasi WNI di Thailand
Redaktur : Tim Redaksi