Seorang warga Australia keturunan Tiongkok Dr Yang Hengjun bisa dikenai hukuman mati atau dipenjara untuk waktu yang lama setelah Pemerintah Tiongkok menuduhnya melakukan tindakan mata-mata. Tuduhan Mata-Mata Terhadap Dr Yang Hengjun

BACA JUGA: WN Australia Terduga Pemilik Narkoba di Sumba Dipindahkan Ke Bali

Dr Yang resmi dikenakan tuduhan ini lebih dari tujuh bulan setelah ditahan saat berkunjung ke sana. Selama ini dia merupakan penulis dan pengamat politik yang berasal dari Sydney.

Pengacara Dr Yang, Rob Starry, mengatakan kepada ABC bahwa kliennya sudah resmi dikenai tuduhan melakukan tindakan mata-mata.

BACA JUGA: Model Australia Asal Sudan Marah Karena Majalah Muat Foto yang Salah

Menlu Marise Payne mengukuhkan adanya tuduhan tersebut, dan mengatakan pihaknya kesulitan mendapatkan informasi tambahan.

"Pemerintah prihatin dan kecewa setelah mengetahui warga Australia yang juga seorang akademisi Dr Yang Hengjun secara resmi ditahan di Tiongkok dengan tuduhan melakukan tindakan mata-mata tanggal 23 Agustus, dan akan tetap ditahan," katanya.

BACA JUGA: Oposisi Australia ke Jakarta, Perjanjian Perdagangan Bebas Jadi Sorotan

"Simpati kami sampaikan kepada Dr Yang dan keluarga di masa yang sulit ini. Dr Yang sudah ditahan di Bejing dalam kondisi buruk tanpa tuduhan apapun selama lebih dari tujuh bulan."

"Sejak awal penahanan, Tiongkok tidak menjelaskan alasan penahanan Dr Yang, dan juga tidak mengijinkan dia berhubungan dengan keluarga dan pengacaranya."

ABC telah menghubungi kedutaan Tiongkok di Canberra namun belum mendapatkan jawaban.

Menurut hukum di Tiongkok, hukuman bagi yang bersalah dengan tuduhan mata-mata bisa dikenai hukuman mulai dari tiga tahun sampai hukuman mati.

Sebelumnya Dr Yang tinggal bersama keluarganya di New York (AS) dimana dia menjadi dosen tamu di Columbia University.

Dia terbang ke kota Guangzhou bersama istri dan anaknya bulan Januari lalu.

Keluarga Dr Yang diijinkan naik pesawat dengan penerbangan lanjutan ke Shanghai, namun pihak berwenang secara terpisah membawa Dr Yang dari bandara.

Di bulan Januari itu juga kemudian Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengukuhkan penahanan, dengan mengatakan Dr Yang dicurigai "terlibat tindak kriminal yang membahayakan keamanan nasional Tiongkok."

Pemerintah Australia semakin kritis terhadap bagaimana Tiongkok memperlakukan Dr Yang dalam beberapa bulan terakhir. Menlu Payne mengatakan sangat kecewa karena Dr Yang dipindahkan ke tahanan kriminal bulan Juli lalu.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

BACA ARTIKEL LAINNYA... Xanan Gusmao Bersedia Berikan Kesaksian Soal Kasus Penyadapan Timor Leste di Australia

Berita Terkait