SHANGHAI - Kenaikan indeks manufaktur dan kenaikan penyaluran kredit perbankan di Tiongkok menerbitkan optimismeKebangkitan perekonomian terbesar ketiga di dunia itu dinilai mulai terjadi.
Data yang dirilis Selasa (3/2) menunjukkan bahwa kenaikan aktivitas manufaktur di Tiongkok Januari lalu memberikan sinyal recovery
BACA JUGA: Pergantian Dirut Pertamina Tak Tunggu Wapres
Itu sekaligus kabar optimistis di tengah resesi dunia dan melemahnya perekonomian negara tersebut.Menurut para ekonom, data menunjukkan bahwa kegiatan manufaktur di Tiongkok kini telah melewati masa terburuk dari krisis ekonomi
''Sektor manufaktur di Tiongkok memang masih mengalami konstraksi
BACA JUGA: BI Rate Turun Jadi 8,25 Persen
Tapi, dasar (bagian terburuk) dari krisis mulai terlihat,'' kata Sherman Chan, analis di Moody Economy.com.Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa indeks manajer pembelian (PMI) naik 45,3 persen Januari lalu dibandingkan 41,2 persen pada Desember tahun lalu
BACA JUGA: Bakrie Telekom Incar 10 Pelanggan
Indeks di atas 50 menunjukkan bahwa sektor manufaktur berkembang dan di bawah 50 berarti melemah.''Tidak diragukan lagi, akselarasi kenaikan PMI manufaktur menjadi titik pemulihan di Tiongkok,'' tulis laporan Merrill LynchMingchun Sun, ekonom di Nomura Hongkong, malah berpendapat situasi terburuk sudah terlewati.
Tapi, ekonom Citigroup Ken Peng mengatakan, ekspektasi soal terjadinya pemulihan ekonomi terlalu dini''Situasi buruk yang berkurang tidak berarti sama dengan pemulihan,'' kilahnyaApalagi, lanjut dia, data Januari itu menunjukkan enam bulan secara berturut-turut PMI di bawah 50 persen.
Survei serupa yang dilakukan CLSA Asia-Pacific Markets juga mengungkapkan hasil tidak optimistisPMI versi CLSA sebesar 42,2 pada Januari lalu atau naik tipis dibandingkan Desember lalu sebesar 41,2 persen.
PMI dibuat Biro Statistik Nasional bekerja sama dengan Federasi Logistik dan Pembelian TiongkokSurvei itu meliputi penilaian 700 sektor manufaktur terhadap 11 indikator kunci, seperti pesanan baru, jumlah pekerja, suplai, dan stokSektor manufaktur menyumbang lebih dari 40 persen perekonomian Tiongkok.
Di sisi lain, Xinhua juga melaporkan bahwa bulan lalu perbankan Tiongkok diperkirakan mengucurkan pinjaman baru senilai RMB 1,2 triliun atau USD 175 miliar)Kredit baru itu fokus pada pembiayaan jalan, energi, rel kereta api, dan proyek infrastruktur lain.
Angka tersebut diperkirakan naik sekitar 50 persen dibandingkan kredit baru tahun sebelumnya sebesar RMB 803,6 miliarKredit baru itu juga lebih tinggi ketimbang Desember lalu sebesar RMB 711,8 miliar.
Empat bank BUMN Tiongkok menyalurkan 20 persen dari target kredit pada 2009Bank pemberi kredit terbesar, Industrial and Commercial Bank of China, menyalurkan lebih dari RMB 200 miliar untuk kredit baru pada Januari 2009China Construction Bank mengucurkan lebih dari RMB 250 miliarBank of China dan Agricultural Bank of China masing-masing mengucurkan sekitar RMB 100 miliar.
Pemerintah Tiongkok mendorong perbankan agar membantu mendanai paket stimulus ekonomi Beijing senilai RMB 4 triliunSelain itu, meminjamkan lebih banyak dana bagi perusahaan kecil yang terpuruk akibat anjloknya ekspor serta resesi ekonomi global(AFP/RTR/aan/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IMF: Ekonomi Asia Pulih Tahun Depan
Redaktur : Tim Redaksi