jpnn.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan hasil rakor Stabilitas Harga dan Kesediaan Pangan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok selama Ramadan dan Idul Fitri cukup.
Dia pun menegaskan, persoalan yang terjadi bukan pada stok. Tapi, masih adanya spekulan yang bermain-main.
BACA JUGA: Tito Janji Sikat Kartel Pangan
"Persoalan di rantai distribusi, ada spekulan, pemain monopoli. Ini yang terjadi di lapangan," tegasnya usai rapat koordinasi membahas masalah stabilitas harga dan ketersediaan pangan di Mabes Polri.
Rakor dihadiri Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Djarot Kusumayakti, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha Syarkawi Rauf.
BACA JUGA: Tito Minta Kapolda Baru Perhatikan Penggunaan Senjata
Polri tidak akan membiarkan spekulan dan pemain-pemain curang itu mengeruk keuntungan dengan menyengsarakan rakyat.
Karenanya Tito menegaskan, sudah dibentuk satgas pangan Mabes Polri yang dipimpin oleh Irjen Setyo Wasisto.
BACA JUGA: Bangun Gedung Bareskrim, Negara Habis Rp 650 miliar
Selain di Mabes, satgas pangan juga dibentuk di tingkat polda yang dipimpin para direktur reserse kriminal khusus. Mereka bergabung dengan dinas terkait di daerah melakukan upaya preventif dan penegakan hukum.
"Ini dievaluasi tiap dua minggu," tegas Tito.
Dia memerintahkan, dirkrimsus Polda harus segera melakukan publikasi ke publik setiap usai melakukan penangkapan. Hal ini supaya memberikan efek jera kepada calon maupun pelaku yang lain.
Tito mewanti-wanti bila ada daerah yang tidak melakukan penindakan, maka dia yang akan menindak anggotanya. Dia mengancam akan mencopot dirkrimsus bila tak serius menindak spekulan dan kartel pangan.
"Direkturnya saya ganti, saya cari yang lebih keras. Kami akan terus mengawasi," ujar orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Bertemu Presiden, Kapolri Keluarkan Ancaman Lebih Keras
Redaktur : Tim Redaksi