Tito Minta Satgasus Polri Segera Bongkar Otak Sindikat Sabu-Sabu Jaringan Iran

Kamis, 11 Juni 2020 – 21:19 WIB
Polisi ungkap jaringan narkoba internasional dari Iran. Foto: dok. Humas Polri

jpnn.com, JAKARTA - Satgasus Merah Putih diminta menindaklanjuti pengungkapan 402 kilogram sabu-sabu di Sukabumi, Jawa Barat beberapa waktu lalu dengan menangkap otak jaringan narkoba dari Iran tersebut.

Pasalnya, diduga masih ada gembong dari jaringan ini yang belum diungkap.

BACA JUGA: Suami Istri Diduga Terlibat Peredaran Sabu-sabu Hampir Setengah Ton di Sukabumi, Ini Perannya

“Saya yakin penyelundupan dilakukan jaringan internasional ini tak hanya yang terungkap di Sukabumi saja. Satgasus Merah Putih harus melakukan tindak lanjut kasus ini dengan mengejar otak di baliknya,” ujar pakar hukum pidana Universitas Bina Nusantara Tito Hananta Kusuma pada Kamis (11/6).

“Kasus di Sukabumi bisa menjadi pintu masuk pengungkapan penyelundupan narkoba berskala internasional lainnya dengan jumlah barang bukti yang lebih besar,” sambung Tito.

BACA JUGA: Seorang Anggota Polisi Selundupkan Sabu-sabu ke Tahanan Polrestabes Medan

Sebelumnya, tim Satgasus Merah Putih yang dipimpin Kombes Herry Heryawan kembali mengungkap peredaran sabu jaringan Iran di Sukabumi, Jawa Barat pada 4 Juni lalu.

Lima pelaku diamankan dengan barang bukti 402 kilogram narkotika jenis sabu-sabu.

BACA JUGA: Dukung Instruksi Jenderal Idham untuk Tembak Mati Bandar Narkoba

Pengungkapan kasus besar bukan sekali ini dilakukan Satgasus Merah Putih. Sepanjang 2020 saja, setidaknya Satgasus Merah Putih yang kini dikepalai Brigjen Ferdy Sambo telah menggagalkan peredaran lebih dari 1,6 ton sabu-sabu, di antara 288 kg di Serpong, Tangerang, pada 30 Januari dan 821 kg di Banten pada 25 Mei, dan 402 kg jaringan Iran di Sukabumi, Jawa Barat pada 4 Juni.

“Saya tentu sangat mendukung upaya pengungakapan narkoba itu. Ini adalah langkah bagus dari kepolisian, dan saya bersama komunitas masyarakat mendukung langkah pencegahan itu,” tegas Tito.

Dalam kesempatan yang sama Tito mengingatkan pentingnya monitoring terhadap para pelaku kasus narkoba, khususnya di tingkat bandar pada level penuntutan maupun vonis diberikan.

“Jangan sampai, ketika satgasus ini sudah bekerja keras, pelaku yang sudah diungkap kemudian mendapat hukuman yang ringan,” tegas Tito.

Terlebih kata Tito, faktanya kebanyakan kasus besar setelah diungkap oleh Polri ataupun penegak hukum lainnya, para bandar ini tetap bisa “bermain” dari balik jeruji besi.

“Untuk itu, kami harap ini bisa jadi evaluasi. Jangan sampai para bandar ini leluasa mengendalikan peredaran narkoba. Aparat pun harus tegas,” tambah Tito.

Dia juga mendukung upaya Kapolri Jenderal Idham Azis yang memerintahkan jajaran untuk menindak tegas berupa tembak mati kepada para bandar yang melawan petugas.

“Saya rasa itu perlu (tindakan tegas), untuk memberikan efek jera kepada seluruh pelaku narkoba, khususnya bandar-bandar besar,” tandas Tito. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler