Tjahjo: Negara Akan Beri Rasa Aman Untuk Pemeluk Agama, Begini Caranya...

Sabtu, 31 Oktober 2015 – 15:11 WIB
Tjahjo Kumolo/ dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA -  Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, Indonesia bukan negara agama. Bukan milik satu kelompok atau golongan. Namun negara merdeka, berdaulat milik semua warga negaranya.

Karena itu negara akan tetap hadir memberi rasa aman dan damai bagi semua warganya. Termasuk kebebasan memeluk agama.

BACA JUGA: Pemerintah Harusnya Pangkas Proyek Listrik 35 Ribu Megawatt

"Hubungan agama, harus dibedakan antara pemerintah dan agama. Kemendagri mencoba kasih pemahaman ke kepala daerah dan mitra TNI/Polri, masalah ini harus dijaga dengan baik," ujar Tjahjo, Sabtu (1/11).

Jangan sampai kata Tjahjo, ada seorang warga yang meninggal dunia di suatu daerah, sulit dimakamkan karena memiliki keyakinan yang berbeda dengan agama mayoritas yang dianut masyarakat di lingkungannya.

BACA JUGA: Siap Berikan Pelatihan Terhadap 91 WNI yang Overstay dari Kuwait

"‎Kemudian masalah pembangunan gereja hanya karena nama jalannya KH (Kiai Haji) , jadi susah bikin gereja. Di Manokwari, ada juga bikin masjid susah. Saya kemarin ke Manokwari, meresmikan pembangunan Patung Yesus Kristus tertinggi," katanya.

Mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini menegaskan, seluruh masyarakat harus menghormati simbol-simbol keagamaan yang dianut di Indonesia. Menurutnya, ada enam agama yang sah di Indonesia. Selain itu juga masih banyak kelainan lain yang belum diakomodasi pemerintah.

BACA JUGA: BUMN Diimbau Tidak Hanya Bergantung Pada PMN

"Banyak belum dapat KTP karena masalah kolom agama, keyakinan dan agama dia di luar 6 agama sah ini. 70 tahun merdeka, saya kira negara kita berbeda dengan negara lain," ujar Tjahjo.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Tahan 24 Provokator Demo di Depan Istana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler