TK Secepatnya Temui SBY

Minggu, 11 Oktober 2009 – 06:01 WIB
Ketua MPR RI Taufiq Kiemas didampingi Arie Zakaria saat kunjungan korban gempa Padang di RS Terapung KRI Dr Soeharso, Teluk Bayur, Sumbar. (foto;raka denny-jawapos)

PADANG -- Ketua MPR RI, Taufiq Kiemas berjanji, dalam waktu secepatnya akan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)Rencana pertemuan yang juga akan disertai pimpinan DPR ini guna membicarakan upay rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa bumi yang melanda wilayah Sumatera Barat

BACA JUGA: Bandara Tabing Dijejali Heli

Langkah ini dilakukan setelah kemarin suami Megawati Soekarnoputri itu melihat langsung sejumlah lokasi yang terkena gempa di Padang
Fokus pembiacaraan dengan SBY menyangkut dana yang dibutuhkan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi.

"Proses rekontruksi harus segera dilakukan dan dipersiapkan blue print-nya, sebab masalah ini sangat mendesak

BACA JUGA: Aneh, 2 Hari Sekali Makan Bangkai

Secepatnya saya dan teman-teman di MPR dan DPR akan membicarakan hal ini dengan presiden
Sumbar perlu dana besar dan mendesak untuk rehabilitasi dan rekontruksi dan juga harus secepatnya dicairkan," ungkap Taufiq Kiemas

BACA JUGA: Korban Tewas Mencapai 807 Orang

Taufiq beserta rombongan berangkat dari Jakarta kemarin pagi sekitar pukul 08.00 Wib.

Mengenai proses pendistribusian bantuan, TK yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDI Perjaungan itu menilai, sudah cukup baik meski memang tetap ada kekurangan di sana-siniDikatakan, PBB juga sudah mengakui upaya penanggulangan bencana yang dilakukan di Sumbar sudah baik"Masak kita tak mau mengakuinya," ujarnya.

Dalam kunjungannya itu, TK menyerahkan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp500 juta dan beberapa truk sembako, yang diserahkan kepada Gubernur Sumbar, Gamawan Fauzi, di pusat Satkorlak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Pendopo  Gubernuran SumbarTK minta bantuan itu cepat disalurkan.

Di tempat terpisah, Gamawan Fauzi menjelaskan, pihaknya telah  melakukan inventarisasi aset yang rusak dengan menurunkan 700 orang untuk melakukan verifikasi di  lapanganMereka adalah para tenaga ahli dari beberapa universitas di Sumbar yang melakukan pekerjaannya selama 14 hariPerkiraan JPNN, untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak, Sumbar memerlukan dana lebih dari 2,8 triliun rupiahDana itu akan digunakan untuk pembangunan sekolah dan gedung pendidikan lainnya, gedung perkantoran, rumah sakit/puskesmas, irigasi, jalan, jembatan dan rumah rakyat

Dijelaskan Gamawan, dirinya juga sudah menandatangani SK Gubernur tentang penghentian proyek-proyek pembangunan perkantoran dan sebagainya di daerah gempa, karena hal itu sudah tidak ada artinyaAlasannya,"Jangan sampai dana proyeknya terus keluar, tapi tak ada artinya." Selain itu, dia juga menginstruksikan agar pihak berwenang mempermudah pengurusan surat-surat yang hilang karena gempa, misalnya surat kendaraan bermotor di Samsat, surat-surat bank dan surat lainnya.

Dia berharap, mulai besok (Senin/12/10), seluruh aktivitas di Sumbar diharapkan sudah lancarAnak-anak sekolah, mahasiswa dan PNS sudah masuk seperti biasaBila gedung atau kantornya rusak, diharapkan memanfaatkan yang tidak rusak"Walau bagaimanapun, tak boleh meratap dan libur berlama-lama, sebab masyarakat harus bangkit dari keterpurukan," ujar mantan Bupati Solok itu.

Mengenai proses pencarian korban, Gamawan menegaskan kembali bahwa pihaknya tak pernah memerintahkan untuk menghentikanDi Kabupaten Agam memang sudah dihentikan karena masyarakat, tokoh masyarakat, ninik-mamak dan alim ulama sudah sepakat untuk menghentikannyaDi Padang, hanya pencarian korban hidup yang dihentikan, sementara pencarian korban yang sudah meninggal dilakukan bersamaan dengan pembersihan puing-puing bangunanSedang di Pariaman pencarian juga masih dilakukan karena masih ada masyarakat yang masih ingin keluarganya ditemukanSementara yang sudah ikhlas, akan dibuat kuburan massal di beberapa desa yang tertimbun.

Hingga tadi malam, total korban tewas akibat gempa Sumbar mencapai 807 orangSementara, total orang hilang sebanyak 241 orang, luka berat 891 orang, dan luka ringan 1.366 orang, serta jumlah yang mengungsi mencapai 410 jiwaData diperoleh dari laporan Satlak PB/BPBD kabupaten/kota yang masuk ke SatkorlakRumah penduduk yang rusak berat mencapai 124.300 unit, rusak sedang 61.139 unit dan rusak ringan 63.997 unitSementara untuk fasilitas pendidikan yang rusak berat 1.384 unit, rusak sedang 1.018 unit, rusak ringan 744 unitFasilitas kesehatan 55 rusak berat, 35 rusak sedang, 28 rusak ringanKantor 241 rusak berat, 82 rusak sedang, 73 rusak ringanJalan  168 unit rusak berat, 65 unit rusak sedang, 26 rusak ringan.

Sementara itu infrastruktur seperti jembatan  16 unit rusak berat, 28 unit rusak sedang dan 5 unit rusak ringanIrigasi  40 unit rusak berat, 24 unit rusak sedang, dan 22 unit rusak ringanGempa juga menyebabkan kerusakan pada sejumlah fasilitas umum lainnya seperti pasar dan rumah ibadahPasar yang rusak berat  37 lokasi, rusak sedang 22 lokasi, dan rusak ringan 22 lokasiRumah ibadah 1.214 rusak berat, 569 rusak sedang, dan 371 rusak ringanHingga malam tadi,  total kerugian material akibat gempa hingga saat ini mencapai Rp2185521.400.000.(hbk/sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluarga Korban Ditraining Konstruksi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler