TNI AL Gagalkan Penyelundupan 13 Ton BBM Ilegal

Kamis, 03 November 2016 – 16:45 WIB
TNI AL menangkap kapal pengangkut BBM ilegal jenis solar sebanyak 13,5 ton di Teluk Jodoh, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (3/11). FOTO: Dispen Koarmabar

jpnn.com - JAKARTA - Tim Western Fleet Quick Response (WFQR)-4 yang berkedudukan di Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IV Tanjungpinang berhasil menangkap kapal TB Kayu mengangkut BBM Solar ilegal di Teluk Jodoh, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (4/11).

Penangkapan kapal tersebut berawal pada tanggal 2 November 2016 pukul 21.00 WIB. Kapal Angkatan Laut (KAL) Anakonda yang tergabung dalam Tim WFQR-4 yang berada di jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) mendapat perintah untuk memeriksa kapal TB Kayu. Pasalnya, kapal ini merupakan target operasi yang diindikasikan memuat BBM ilegal jenis solar di teluk Jodoh, Batam.

BACA JUGA: Suami Wayan Mirna Bakal Berikan Keterangan

Selanjutnya, Tim WFQR-4 bergerak cepat menuju ke lokasi sasaran dan menemukan kapal target operasi sedang menambatkan tali di Bouy Kepil (IRIL). Kemudian Tim WFQR-4 melaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan menyeluruh isi kapal dan muatan.

Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui kapal dengan nama panggilan TB.30 dinakhodai Jumadi dengan ABK 3 orang, warna lambung biru dinding putih memuat 13,5 ton solar tanpa dilengkapi dokumen. Untuk diketahui, nama pemilik kapal “S” berdomisili di Batam.

BACA JUGA: Tanggapi Permintaan SBY, NasDem Berharap Bukan Skenario Pengalihan Isu Munir

Dari hasil interogasi dan pemeriksaan, dokumen kapal tidak ada, surat-surat ABK tidak ada. Sedangkan dari keterangan ABK  berinisial “A” mengatakan pada tanggal 2 November 2016 kapal tersebut melakukan kegiatan transfer BBM ilegal jenis solar dengan TB Lain yang tidak diketahui namanya (dengan alasan lupa), sebanyak 10 Ton jenis solar di perairan Teluk Jodoh Batam.

Diduga kapal akan menuju ke OPL untuk melaksanakan transfer BBM ilegal dengan kapal tanker lainya. Sedangkan kegiatan tersebut dikoordinasi oleh broker atas nama “F” dan identitas yang bersangkutan sudah diketahui oleh Tim WFQR-4.

BACA JUGA: Senin, Bareskrim Polri Garap Ahok Terkait Dugaan Penistaan Agama

Sementara dari modus operandi para pelaku bahwa mereka beralasan tidak mengenal kapal yang akan ditransfer BBM. Hal ini untuk menghindari dan memutus jaringan mereka yang lebih besar apabila tertangkap aparat dengan modus saling melindungi.

Modus seperti ini telah tercium oleh Tim WFQR-4 terhadap aksi-aksi mafia BBM di Kepri. Selanjutnya, kapal beserta muatan dan ABK-nya dikawal menuju Lanal Batam guna pemeriksaan lebih lanjut.

Danlantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI S. Irawan menjelaskan penyeludupan BBM ilegal di wilayah Kepri ini terus diberantas. Ia mengakui setiap saat pihaknya menangkap namun ada saja pelaku memanfaatkan kelengahan petugas, dengan berbagai modus.

"Kami tidak kehilangan akal. Kami terus tindak karena hal ini sangat merugikan perekonomian bangsa Indonesia. Kami  komitmen mengamankan regulasi pemerintah seperti disampaikan Presiden RI Joko Widodo,” tegas Laksma S Irawan.

Danlantamal IV secara tegas mengatakan tidak ada kompromi kepada para mafia BBM ilegal yang masih melakukan kegiatanya di wilayah perairan Kepri. Ia berharap para pelaku segera menghentikan semua kegiatannya.

“Kami komitmen akan terus mengamankan serta menjaga perairan Kepri dan akan melakukan tindakan paling keras “Tembak di Tempat” kepada para pelaku kejahatan jika melawan dan membahayakan petugas,” katanya.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Forum Umat Islam Sumut Kirim 1.000 Massa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler